BebaringProgram Inovasi

Belajar Bersama dalam Jaringan “Kiat Merebut Hati Murid”
Oktora Melansari, S.Sos, MA

Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional, Belajar Bersama dalam Jaringan (Berbaring) BPMP Provinsi DKI Jakarta kali ini mengusung tema “Kiat Merebut Hati Murid” dengan menampilkan narasumber Joko Wahyono, M.Pd (Manajer Pengembangan Yayasan Fastabiqul Khairat, Samarinda), dipandu moderator Susiah Budiarti, M.Pd (Widyaprada BPMP DKI Jakarta). Kegiatan yang diselenggarakan secara daring pada Jumat, 11 November 2022 diikuti oleh 474 peserta dari berbagai penjuru di Indonesia.

Dalam paparannya, narasumber yang juga merupakan youtuber dengan 38,7 ribu subscriber ini menjelaskan bahwa agenda yang harus dilakukan dalam rangka merebut hati murid di antaranya dengan cara mengenal murid:

  • Siapa murid Anda, apa masalah dan kebutuhan mereka

Anak usia sekolah saat ini dikenal dengan Gen Z yang memiliki karakteristik yaitu terlahir pada tahun 1997-2012; Tech Savvy (dengan perkembangan teknologi dan internet, Gen Z bisa mendapatkan segala informasi melalui gadget); Menghargai perbedaan; Rawan mengalami depresi; dan Fokus dan berkomitmen jika dirasa berguna/rewarding.

Salah satu masalah penting yang dihadapi Gen Z adalah bullying dan kekerasan baik secara fisik maupun psikis.

  • Bagaimana guru memperlakukan murid selama ini?

Sebagian siswa mengeluhkan perilaku guru yang tidak punya perhatian, pilih kasih, tidak kompeten mengajar, terlalu menuntut, terlalu kaku, keras, disiplin berlebihan, sinis, suka marah-marah, membawa masalah pribadi ke sekolah, dan lain-lain

  • Bagaimana cara merebut hari mereka.

Tugas guru adalah mendidik, mengajar, dan melatih. Salah satu kiat yang dapat diterapkan dalam merebut hati murid adalah dengan cara mengucapkan kata-kata yang positif, maka akan berpengaruh pada emosi anak-anak.

Menurut narasumber yang telah menulis puluhan buku pendidikan, cara AMPUH merebut hati murid antara lain adalah:

A = Asertif

M= Menghargai

P= Pandai membina hubungan baik

U= Usaha yang optimal

H= Hindari ancaman dan kekerasan

Dengan menggunakan Cara AMPUH, Manfaat yang didapatkan:

  1. Menjadi pribadi yang asertif (tegas dan berwibawa)
  2. Dihargai anak didik, rekan sejawat, orang tua dan masyarakat
  3. Memiliki relasi untuk pengembangan diri
  4. Memiliki kebiasaan efektif dan berpikiran maju
  5. Memiliki kepedulian dan mencintai profesi sebagai pendidik

Mengajar dengan baik bukan soal teknik yang dipakai, tetapi lebih kepada integritas dari pelakunya, yakni guru itu sendiri. Seorang guru AMPUH mampu menciptakan hubungan antara dirinya, mata pelajaran yang diajarkan, dan murid-murid sehingga mereka bisa menciptakan dunia mereka sendiri.

Paparan materi kemudian dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang diikuti secara antusias oleh para peserta. Salah satu pertanyaan yang disampaikan peserta adalah dari Rezky Wardhani dari Medan, yang menanyakan bagaimana cara terbaik memberikan sanksi/teguran pada murid yang tidak melaksanakan tugas dengan cara tidak menyalahi aturan atau mempermalukan murid tersebut?. Narasumber menjawab bahwa sebelum memulai kelas sudah harus disepakati aturan kelas, sehingga jika aturan sudah dibuat bersama-sama, maka apabila ada yang melanggar sudah disepakati bersama sanksinya. Tidak menggunakan istilah reward and punishment, tapi reward and consequency. Ada konsekuensi yang dihadapi apabila melakukan sesuatu. Namun penyampaiannya pun harus dengan cara yang baik dengan memberikan contoh yang baik pula.

Dengan tema Berbaring kali ini, semoga para guru dapat mengimplementasikannya di ruang kelas mereka dan semakin dicintai oleh murid sehingga pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan anak Indonesia.

Saksikan kembali tayangan Berbaring episode ini melalui kanal Youtube di link https://bit.ly/KiatMerebutHatiSiswa

 

Bagikan ..

Noor Fatimah

Bagikan ..