Artikel

Tetap Semangat Selama Stay at Home (Bagian Satu)
Hendarmoko, S.Si.

Pandemi Corona Virus Disease 2019 atau yang dikenal dengan Covid-19 secara resmi sudah masuk ke Indonesia sejak tanggal 2 Maret 2020, setelah Presiden Jokowi mengumumkan adanya 2 pasien positif Covid-19.  Berdasarkan data terakhir dari dari hppts://corona.jakarta.go.id pada hari Minggu tanggal 10 Mei 2020 saat tulisan ini dibuat, secara nasional terdapat 14.032 kasus positif corona, dimana terdapat 10.361 (74%) pasien dirawat, 2.698 (19%) pasien sembuh, dan 973 (7%) pasien meninggal dunia.  Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19, pemerintah telah memberikan anjuran agar masyarakat rajin mencuci tangan dengan sabun, stay at home, social and physical distancing, belajar dan bekerja dari rumah, dan apabila terdapat gejala-gejala Covid-19 segera ke dokter.

Pelaksanaan himbauan pemerintah berupa stay at home, belajar dan bekerja dari rumah sudah hampir berjalan selama 2 bulan.  Seseorang yang tetap tinggal di rumah (stay at home) dalam waktu lama tentu dapat menimbulkan tekanan psikologis.  Terlebih apabila ditambah dengan mendengar informasi jumlah pasien positif dan korban yang terus bertambah, serta durasi Covid-19 yang lama, hal ini akan semakin membuat orang akan mudah stress.  Hal tersebut semakin diperparah apabila ditambah masalah tidak adanya penghasilan, dan nominal tabungan yang semakin menipis, akan semakin menambah beban psikologis.

Orang yang terlalu lama tinggal di rumah juga akan mengidap Cabin Fever, yaitu keadaan emosi berupa berbagai perasaan negatif yang muncul akibat terlalu lama berada di dalam rumah atau ruangan yang terbatas.  Perasaan negatif tersebut antara lain perasaan sedih, depresi, merasa terputus dari dunia luar, gelisah, motivasi turun, mudah tersinggung dan putus asa, sulit konsentrasi, pola tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, lemah, lesu, kepala dan pundak kaku, sulit percaya kepada orang sekitar, dan tidak sabar. Namun, apapun kendala yang kita hadapi, seharusnya kita tetap tawakal, yaitu tetap berusaha dan memasrahkan diri kepada Allah Subhanahuwata’ala.  Salah satu upaya atau usaha kita dalam bertahan hidup yaitu dengan tetap bersemangat dalam menghadapi semua kendala yang ada dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan selama stay at home.

Kegiatan-kegiatan apa sajakah yang membuat kita tetap bersemangat selama stay at home selama pandemi Covid-19 ini?

KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN AGAMA

Penulis akan memberikan contoh-contoh kegiatan berdasarkan agama yang dianut penulis, yaitu menurut agama Islam.  Bagi yang beragama non muslim, silakan kegiatannya disesuaikan dengan agamanya masing-masing.

Kegiatan ibadah yang dapat dilaksanakan antara lain sholat wajib lima waktu sehari dengan berjamaah bersama keluarga, begitu pula untuk sholat sunnah lainnya;  banyak melaksanakan sholat sunnah;  memperlama sujud dalam sholat;  memperbanyak membaca Al-Qur’an, kalau sudah khatam diulang kembali;  membaca terjemahan Al-Qur’an sampai selesai;  membaca hadist;  banyak berzikir misalnya dengan kalimat SubhanaLLah, walhamduliLLah, Allahu akbar, Laahaula wala quwata ilabiLLah, AstaghfiruLLahal adziim;  melakukan bekam oleh keluarga dekat (asal memiliki kompetensi dan sertifikasi);  memiliki wudhu setiap saat;  sabar;  husnuzhon;  pasrah dan tawakal kepada Allah SWT;  perkuat keimanan;  menerima takdir Allah SWT;  berdoa secara khusuk dan mendalam;  berpuasa;  memperbanyak membaca shalawat nabi;  minta nasehat dari alim ulama via daring;  sering mendengarkan atau melihat pengajian melalui media elektronik;  bersih-bersih musholla keluarga (kalau ada);  silaturahmi kepada teman dan sanak saudara melalui telepon atau video conference (vicon);  mengajar ngaji istri dan anak-anak;  lebih memperdalam iman, islam, ihsan, dan ikhlas;  ruqyah syar’iyyah mandiri.

Kemudian tidak mengeluh kepada mahluk, mengeluhlah kepada Allah SWT;  meningkatkan ketakwaan;  baca doa setiap akan, selama dan setelah melakukan kegiatan;  yakin dan percaya bahwa doa akan dikabulkan;  yakin dan husnudzon bahwa pandemi akan segera berlalu;  niat dengan tulus dan ikhlas karena Allah SWT;  berdzikir setiap waktu dan tempat;  bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan;  tidak iri kepada kelebihan rizki orang lain;  mencintai Allah SWT, dan Rasulullah;  mencintai semua mahluk Allah;  yakin bahwa di balik kesulitan ada kemudahan;  menjaga kebersihan hati;  bangun malam lalu shalat tahajjud;  saat di luar bulan Ramadhan memperbanyak puasa sunnah seperti senin kamis;  tetap berkomunikasi dengan orang-orang sholeh;  perbanyak sedekah;  berkata yang baik atau diam;  ingat mati;  membantu pembangunan masjid dan tempat sosial melalui online;  menjadi pengurus masjid atau lembaga sosial;  ingat prinsip liLLahita’ala;  membaca buku sejarah perjuangan Nabi, Rasul, Sahabat Nabi, Ulama, dan Pejuang Islam;  yakin akan ampunan dan pahala yang Allah SWT janjikan;  selalu bersyukur nikmat;  jalan-jalan ke tempat-tempat suci dan bersejarah Islam melalui Virtual Reality (VR) atau video 3600;  serta berdoa dengan bahasa sendiri.

KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN DIRI SENDIRI

A.  Kegiatan Diri Sendiri Berkaitan dengan Pikiran

Kegiatan yang dapat dilakukan saat stay at home yang berkaitan dengan pikiran antara lain: menjaga dan menangkan pikiran;  berimajinasi menurunkan intensitas masalah yang dihadapi;  apabila ada masalah, coba melacak sebab timbulnya masalah;  saat mengambil keputusan, memikirkan baik buruknya;  meletakkan masalah-masalah di laci-laci masalah, keluarkan satu per satu untuk diselesaikan;  pikirkan permasalahan hidup dengan proporsional, jangan membesar-besarkan;  fokuskan pikiran kepada kelebihan-kelebihan diri;  fokuskan pikiran kepada solusi;  pikirkan resiko terburuk dari resiko suatu permasalahan sehingga siap secara mental;  lupakan penyebab bad mood;  selfhipnosis;  meditasi;  sugesti positif;  visualisasi kreatif;  memaafkan diri sendiri;  masuk ke gelombang alfa;  mengurang kata “Jangan atau tidak”, gunakan bahasa yang lebih positif dengan makna yang sama;  mengasah kelebihan diri;  terus mengasah keahlian dan keterampilan;  melihat secara jelas permasalahan yang dihadapi, identifikasi, dan mengambil solusi  yang tepat.

Mengidentifikasi emosi yang terjadi dan mencari solusi positif;  mengambil pelajaran dari kejadian yang terjadi;  banyak belajar dari manapun;  selalu ingin tahu (courious);  menggunakan teknik EFT dan SEFT  (silakan  dapat mencari informasi lebih lanjut di internet);  menggunakan metode NLP;  punya tempat kedamaian di pikiran;  menggunakan pendekatan problem solving;  memperkuat kontrol diri;  dialog internal positif;  terbuka terhadap pengalaman baru;  senam otak;  eling di setiap waktu;  membalikkan emosi negatif menjadi positif;  mengalihkan fokus ke yang lebih baik;  membaca buku secara acak;  membaca buku biografi orang-orang sukses;  mau belajar kesuksesan dari orang-orang sukses;  mendengarkan musik relaksasi;  mendengar CD bunyi gemericik air dan suara alam;  mendengarkan CD hipnosis;  mendengarkan musik tradisional;  mendengarkan musik kenangan.

Membuat imajinasi yang menyenangkan; menyadari bahwa hidup bagai sebuah roda kehidupan;  melakukan instrospeksi, evaluasi, analisis diri, dan segera mengambil tindakan;  mengerjakan puzzle;  memikirkan yang enak-enak, bersenang-senang;  buat jangkar positif;  memikirkan saat ini saja, tidak terlalu mencemaskan masa depan;  mengenang kenangan-kenangan indah di masa lalu;  memasukkan input positif di pikiran;  berpikir positif;  memprediksi masa depan yang positif;  membayangkan akan melakukan banyak kegiatan menyenangkan saat pandemi covid-19 ini berakhir;  memiliki harapan masa depan gemilang, dan tidak terlalu memikirkan masa lalu Anda;  tidak menggeneralisir kejadian atau pengalaman negatif Anda sebagai suatu yang tidak bisa diubah;  berpikir sebelum bertindak;  jangan ambil tindakan saat sedang emosi;  mengaktifkan filter mental;  meyakini alternatif pilihan jawaban atau solusi itu lebih dari satu;  Think Big, Act Small;  sadarilah kalau saat sedih, kita tidak sendirian;  berpikir out of the box; hargai penundaan;  stop melihat, membaca atau mendengar informasi yang tidak perlu;  buanglah sampah di hati dan pikiran;  membayangkan seluruh semesta mendukung;  berpikir kelimpahan, bukan keterbatasan;  serta lihat dunia dengan pandangan seorang anak yang selalu ingin tahu dan ingin berkembang.

B.  Kegiatan Diri Sendiri Berkaitan dengan Hati

Kegiatan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan hati antara lain bahagia tanpa syarat;  buang kemarahan, ketegangan, dan kecemasan;  akan marah setelah berzikir sampai 50 kali;  akan marah setelah menghitung 1 sampai 50;  akan marah setelah menghitung 25 kebaikan orang pencetusnya;  antusias;  kemauan kuat;  tidak membandingkan diri dengan orang lain;  tidak munafik;  jujur kepada diri sendiri;  mau menerima kekurangan diri;  mau menerima kegagalan, dan menjadikan sebagai pelajaran;  menghormati diri sendiri;  menghargai diri sendiri;  penuh harapan;  tetap semangat; mempercayai intuisi;  mendoakan yang baik kepada orang yang berbuat salah kepada kita;  mengendalikan diri dan tidak berlebihan dalam emosi;  tetap bergairah, passion;  berani;  membayangkan betapa bahagianya saat pandemi covid-19 ini berakhir karena dapat melakukan banyak kegiatan yang menyenangkan; serta memiliki pendirian yang teguh.

C.  Kegiatan Diri Sendiri Berkaitan dengan Tubuh Fisik

Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tubuh fisik diri sendiri antara lain: mensyukuri karunia nikmat tubuh;  olahraga ringan di tempat, seperti push up dan sit up; bergerak menjauhi penyebab bad mood;  berolahraga permainan seperti tenis meja dan catur; menyendiri atau mengurung diri sementara waktu di kamar; dengarkan tubuh Anda; joget-joget asyik sendiri di depan cermin; senam pagi; senam aerobik;  senam otak; bertepuk tangan; fitness; beraktivitas permainan indoor; menari-nari; bernyanyi; bersiul-siul; berteriak melepaskan emosi (jangan sampai mengganggu tetangga ya); bermain pencak silat; bersepeda dengan menggunakan masker; berjalan kaki di sekitar rumah di pagi hari dengan menggunakan masker; berjalan kaki  di jalur batu refleksi di taman rumah (kalau ada); duduk di kursi pijat; berendam air hangat; urut badan; pijat refleksi tubuh;  chiropractic; cek kesehatan tubuh; tidur yang berkualitas; tidur dalam keadaan mengantuk dan lelah; akupuntur; aromaterapi; skipping (main lompat tali); bermalas-malasan sejenak untuk mencas energi tubuh; tertawa dengan sebab; mencoba teknik tertawa tanpa sebab.

Tersenyum tulus; menangis; lompat-lompat di tempat (guncang bumi); main hulahoop; memakai busana favorit; memakai aksesoris favorit; menggunakan parfum favorit; mengubah posisi fisiologis tubuh; olah napas; mengubah model sisiran rambut; mencukur rambut dengan tetap menjaga keamanan dari tertular covid-19; sisir rambut Anda dengan perlahan; cuci wajah Anda dengan perlahan; menyabuni dan membilas tubuh secara perlahan; mandi keramas dengan menyiram kepala secara perlahan; mandi menggunakan shower agar ada pijatan air; berendam di bathtube (kalau ada di rumah); kompres dahi dengan air dingin;  kompres leher belakang dengan air hangat; mencoba untuk bergerak slow motion; disiplin diri; menyelesaikan tugas tepat waktu; peregangan tubuh; pelemasan tubuh; yoga; memakai pakaian yang longgar; melepaskan aksesoris tubuh yang mengganggu; tidur dalam kamar yang minim cahaya; relaksasi tubuh; melamun atau berkhayal; perawatan tubuh manicure, pedicure secara mandiri; bergaya dengan mimik muka konyol di depan cermin; membersihkan kotoran hidung, telinga, atau di sela-sela gigi; memberi selamat disertai menepuk-nepuk bahu sendiri; dan memakai kostum yang menjadi cita-cita atau impian.

Bagikan ..

Eyoni Maisa

Bagikan ..