Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kerjasama Penjaminan Mutu Pendidikankegiatan

WORKSHOP PENYUSUNAN BAHAN FASILITASI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Sri Rakhmawanti, S.E, M.M

Jakarta, April. Tahun 2018 ini, LPMP DKI Jakarta memiliki program fasilitasi peningkatan mutu pendidikan yaitu Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 SD dan SMP,  Pendampingan Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum 2013, Pendampingan Pengembangan Budaya Mutu Sekolah Dasar danWorkshop Penyusunan Soal HOTS SMA.

Untuk memastikan kegiatan-kegiatan tersebut berjalan dengan baik, diperlukan perangkat/bahan fasilitasi pendukungnya.Pada tanggal 18 – 21 April 2018 lalu, LPMP DKI Jakarta melalui Seksi FPMP mengadakan Workshop Penyusunan Bahan Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan di Hotel Cosmo Amarossa, Jl. P. Antasari, Kemang, Jakarta Selatan.

Pada kegiatan ini, peserta yang terdiri dari unsur widyaiswara dan staf, serta praktisi dunia pendidikan yaitu pengawas, kepala sekolah dan guru duduk bersama untuk menyiapkan dan menyusun bahan fasilitasi yang diperlukan untuk 4 kegiatan besar tersebut.

Hadir sebagai narasumber adalah Kepala Balitbang, Kemdikbud Bapak Ir. Totok Suprayitno, Ph.D; Dosen UNESA Drs. Martadi, M.Sn dan Kepala Sekolah SMAN 69 Sunaryo, S.Pd, MM.

Kegiatan diawali denganpenjelasan teknis workshop oleh Widyaiswa LPMP DKI Jakarta Dr. Kunandar. Pak Kun menjelaskan bahwa esensi kegiatan ini adalah menyusun seperangkat bahan yang digunakan untuk menjadi acuan pelaksanaan kegiatan faslitasi peningkatan mutu pendidikan tahun 2018. Bahan fasilitasi yang disusun  pedoman, modul, instrumen evaluasi dan pendampingan serta  perangkat analisis dan pelaporannya.

Malam harinya dilaksanakan acara pembukaan yang diawali dengan paparan kegiatan Seksi FPMP tahun 2018 oleh Kasi FPMP Ibu Rina Harjanti, S.Si.

Selanjutnya pembukaan oleh Kepala Balitbang, Kemdikbud Ir. Totok Suprayitno, Ph.D yang sekaligus menyampaikan materi “Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran dan Penilaian di Satuan Pendidikan” Pada kesempatan ini, Pak Totok menyampaikan isu yang sedang berkembang yaitu UN. UN hendaknya dipandang sebagai salah satu cara untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan secara nasional, ujar beliau. Menyikapi hasil UN, seluruh komponen pendidikan perlu lebih focus pada pembelajaran di kelas. Pembelajaran mestinya berfokus pada learning output/outcome, tidak semata-mata berbasis kelengkapan dokumen saja, lanjutnya.

Beliau menambahkan, strategi yang perlu dikembangkan dalam peningkatan mutu pembelajaran adalah dengan memanfaatkan dana pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik ketimbang berfokus pada pembangunan

fisik semata. Dalam pembelajaran di kelas, perlu senantiasa dilihat proses belajar para peserta didik. Proses ini sangat penting karena menentukan keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang dikembangkan sesuai kurikulum yang berlaku saat ini Kurikulum 2013. Jangan sampai terjadi “schooling without learning” seperti hasil survei Bank Dunia, begitu lanjut beliau. Banyak sekolah yang sudah menerapkan praktik-praktik baik pembelajaran yang membangkitkan daya kreativitas peserta didik, salah satunya model Science Technology Engineering and Mathematics (STEM), yang menekankan pada pemecahan masalah di lingkungan sekitar.

Ini yang perlu senantiasa dikembangkan agar kompetensi lulusan seperti yang menjadi amanat Undang-undang dapat terwujud, tambah beliau.

Acara dilanjutkan penyusunan bahan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dengan pembagian kelas A dipandu oleh Dr. Kunandar, Sunaryo, S.Pd, MM, dan Sri Sulastri, S.Si sedangkan Kelas B dipandu oleh Drs. Martadi, M dan Sri Rakhmawanti, SE, MM.

Produk-produk yang telah dihasilkan pada workshop ini adalah :

  1. Pedoman Pendampingan Pembelajaran dan Penilaian
  2. Modul Pendampingan Pembelajaran dan Penilaian
  3. Panduan Workshop Penyusunan Soal HOTS SMA
  4. Modul Workshop Penyusunan Soal HOTS SMA
  5. Pedoman Pengembangan Budaya Mutu Sekolah Dasar
  6. Modul Pengembangan Budaya Mutu Sekolah
  7. Instrumen Identifikasi Capaian Pengembangan Budaya Mutu dan Pendampingan Pengembangan Budaya Mutu Sekolah
  8. Format Laporan Pendampingan Pengembangan Budaya Mutu Sekolah
  9. Pedoman Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SD dan SMP
  10. Instrumen Monev Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
  11. Perangkat Analisis Hasil Monev
  12. Format Laporan Sekolah dan Tim Pendamping
  13. Buku Petunjuk Pelaksanaan Penggunaan Dana Bantuan Pemerintah
  14. Instrumen Pemantauan Penggunaan Dana
  15. Format Laporan Penggunaan Dana Bantuan

Diharapkan produk-produk yang dihasilkan tersebut dapat menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan tahun ini dan pada akhirnya kegiatan fasilitasi yang dilaksanakan memberikan dampak yang bermakna bagi pendidik dan peningkatan mutu pembelajaran dan penilaian di sekolah sehingga mutu sekolah meningkat dan sekolah menjadi sekolah yang berbudaya mutu.

Mari kita kembalikan barometer pendidikan ke DKI Jakarta!

 

 

 

Bagikan ..

aan

Bagikan ..