Webinar Series “Implementasi Kurikulum Merdeka Di Satuan Pendidikan” Episode ke-4: Menyusun Kurikulum Operasional Sekolah
Oktora Melansari, S.Sos, MA
Melengkapi rangkaian Webinar Series Belajar Bersama dalam Jaringan (BerBaRing) bertema “Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan”, Episode ke-4 kali ini membahas Menyusun Kurikulum Operasional Sekolah dengan menampilkan narasumber Anggraeni, M.Pd (Pengembang Kurikulum Ahli Muda Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemdikbudristek) dipandu moderator Heni Mulyani, M.Si (Widyaprada Ahli Muda BPMP Provinsi DKI Jakarta) pada Kamis, 30 Juni 2022. Sekitar 370 peserta yang hadir dari berbagai daerah mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias.
Prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan:
- Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.
- Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
- Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
- Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
- Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Selanjutnya narasumber menjelaskan bahwa ada 4 Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan yang harus ada, yaitu:
- Karakteristik satuan pendidikan
Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan, termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sosial budaya. Untuk SMK, karakteristik melingkupi program keahliannya.
- Visi, misi, dan tujuan
Visi
- Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan
- Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
Misi
- Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
- Nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi
Tujuan
- Tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta didik
- Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi
- Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
- Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan selaras dengan profil pelajar Pancasila
Untuk SMK visi, misi, dan tujuan disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan program keahlian menyusun tujuan program keahlian
- Pengorganisasian Pembelajaran
Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar, serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung Capaian Pembelajaran (CP) dan profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD.
- Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (seperti mulok). Untuk SMK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh satuan pendidikan bersama dunia kerja. Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK, memberikan kesempatanbagi peserta didik untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional, meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja, serta menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
- Projek penguatan profil pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Untuk SMK, tema Kebekerjaan merupakan tema yang wajib dipilih setiap tahun.
- Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.
- Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup kelas.
- rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti penyusunan capaian pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan pembelajaran lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler serta projek penguatan profil Pelajar Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
- rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti perencanaan pembelajaran atau modul ajar, perangkat ajar. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Materi demi materi seputar bagaimana menyusun kurikulum operasional sekolah dibahas lengkap dengan contoh-contoh praktik yang dapat diterapkan di satuan pendidikan. Pada sesi diskusi, para peserta menyampaikan pertanyaan melalui chat room ataupun bertanya secara langsung dan dijawab dengan begitu jelas, namun karena keterbatasan waktu tidak semua pertanyaan dapat dibahas. Semoga melalui BerBaRing para pendidik dan tenaga kependidikan dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih jelas lagi terkait Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan.
Saksikan kembali tayangan BerBaRing melalui kanal youtube Official LPMP DKI Jakarta pada link: http://www.youtube.com/watch?v=r_DTJPDnv1Y