Tips Mengatasi Kejenuhan Saat Work From Home (WFH)
Dyah Sri Lestari, M.Pd
Guna menghambat penyebaran Virus Corona atau Covid-19, Presiden Jokowi resmi menghimbau masyarakat Indonesia untuk mengurangi interaksi sosial di ruang publik (social distancing). Salah satunya melalui kebijakan Work From Home (WFH).
LPMP DKI Jakarta, mulai 18 Maret 2020 memberlakukan WFH ini. Berarti sudah lebih dari 10 hari seluruh staf ASN dan PPNPN melaksanakannya. Bagi seluruh staf LPMP yang biasa bekerja di kantor, WFH ini tentunya adalah suatu hal yang baru pertama kali dialami oleh kita sebagai ASN. Bisa jadi seminggu pertama adalah sesuatu yang dinikmati tetapi memasuki minggu berikutnya akan merasakan kejenuhan atau kebosanan. Hal ini karena harus diam di rumah dan bekerja di dalam rumah. Untuk mengusir kebosanan, berikut ini adalah tips yang bisa lakukan:
Pertama, mengatur mindset atau isi kepala
Isi kepala itu akan mempengaruhi bagaimana cara kita bertingkah laku, dan akan membuat kita stres jika yang ada di kepala kita adalah kekhawatiran. Ketika stres maka imun kita akan mengalami penurunan dan ini akan membuat diri kita rentan terhadap penyakit.Oleh karenanya, kita harus mengatur isi kepala kita dengan hal-hal yang positif.
Jika WFH adalah suatu keharusan dan Stay at Home adalah satu-satunya pilihan, maka berpkirlah bahwa ini adalah suatu kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk mencintai rumah kita sendiri, rumahku adalah surgaku. Bagi kita ASN yang selama ini dalam sehari waktunya hanya di malam hari bersama keluarga, maka ini adalah kesempatan bahwa kita bisa full bersama keluarga. Dan untuk ASN yang menjelang purnabakti, anggaplah ini suatu masa ujicoba, bahwasanya suatu saat kelak kita akan menghabiskan waktu kita di rumah. Rumah yang kita miliki dari hasil kerja kita di luar rumah. Kini, saatnya melalui WFH Allah memberi kesempatan kita untuk menikmati istana yang kita bangun dari hasil kerja keras kita selama bertahun-tahun untuk tempat kita berteduh dan berlindung.
Kedua, Membuat Jadwal
Ketika kita harus pergi ke kantor, maka kita tentunya memiliki jadwal jam berapa harus tiba di kantor, pekerjaan apa yang harus diselesaikan di kantor dan jam berapa kita akan selesaikan pekerjaan itu serta jam berapa kita bisa kembali ke rumah berkumpul dengan keluarga. JIka dua minggu yang lalu kitapun membuat jadwal dadakan, terutama jadwal pekerjaan kantor yang sudah tersusun untuk dikerjakan di rumah, maka kini kita bisa susun ulang. Kita sudah bisa memprediksi berapa lama pekerjaan kantor tersebut dapat kita selesaikan di rumah. Untuk ASN yang masih memiliki anak sekolah, mungkin justru waktu sudah tersita dengan mendampingi putra putrinya menyelesaikan tugas sekolahnya. Dan kemungkinan justru pekerjaan kantor yang harus kita selesaikan di rumahpun malah terabaikan. Dengan demikian maka jadwal sangat diperlukan agar kita bisa mengatur waktu kita dalam sehari, kapan kita menyelesaikan pekerjaan kita, kapan kita mendampingi putra-putri kita menyelesaikan tugasnya dan kapan kita membuat jadwal kita untuk berolahraga serta beribadah.
Dengan dibuatnya jadwal ini dalam beribadah tak akan ada lagi subuh kesiangan, dzuhur nanggung kerjaan, ashar masih juga ngaret padahal tidak lagi dalam perjalanan, magrib doang yang agak lumayan, isya ketiduran.
Ketiga, Mengembangkan Hobi
Mungkin selama ini kita memiliki hobi tetapi hobi kita ini tidak tersalurkan karena banyaknya waktu kita tersita untuk bekerja di kantor. Inilah kesempatan kita untuk memunculkan kembali hobi itu dan merealisasikannya. Bagi yang memiliki hobi masak, maka inilah kesempatan untuk menyalurkan hobi dengan menyajikan menu-menu andalan untuk makan siang dan malam keluarga. Bagi yang hobi berkebun, berolahraga, hidroponik, membuat kreasi dari barang-barang bekas, menyulam, menjahit maka hobi ini bisa dikembangkan untuk mengisi waktu selama berada di rumah.
Keempat, Mengikuti Kajian Online
Kegiatan-kegiatan di tempat ibadah, majelis taklim mungkin saat ini dihentikan untuk sementara. Tetapi kita dapat berinisiatif mengikuti kajian-kajian online di situs-situs favorit. Dengan demikian kita dapat tetap terus beribadah dan mendekatkan diri pada Allah.
Bagi kita yang muslim, diharapkan dengan mengikuti kajian online tak ada lagi kata ngga sempat membaca quran. Persiapan Ramadhan juga bisa mulai dilakukan. Selalu muhasabah diri untuk terus meningkatkan keimanan kita. Bahwa setiap yang kita lakukan Allah selalu mengawasi dan mencatatnya dan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Dengan demikian kita akan selalu mengingat bahwa apa yang terjadi saat ini adalah karena kehendakNya, dan selalu berupaya ikhtiar untuk selalu terhindar dari wabah yang telah menjadi pandemik di seluruh dunia. Kitapun dapat terus mendoakan untuk para tenaga medis kita agar diberi kekuatan dan kesehatan untuk berjuang melawan wabah ini.
Kelima, Dekatkan diri dengan pasangan dan keluarga
Sebagai ASN tentunya selama ini banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di kantor. Kini dengan adanya WFH maka inilah kesempatannya untuk kita lakukan semua aktivitas di rumah kita bersama keluarga. Berkebun bersama, mendongeng dan bermain bersama pasangan, anak, serta cucu tercinta. Kita juga bisa merapihkan dan menyisihkan barang-barang yang sudah tidak terpakai untuk kita berikan kepada yang membutuhkan sehingga bisa lebih bermanfaat.
Keenam, Memberi Informasi yang Positif dan Bermanfaat
Sebagai ASN tentunya kita akan menjadi panutan bagi masyarakat di sekeliling kita. Untuk itu, hendaknya apa-apa yang bisa kita informasikan ke sekeliling kita adalah hal-hal yang positif dan bermanfaat, dan ini akan membuat suasana semakin tenang dan kondusif.
Semoga beberapa tips di atas dapat bermanfaat bagi kita semua dan tentunya kita dapat tetap bermanfaat dan produktif tanpa ada kejenuhan di masa WFH. Kita mohonkan juga kepada Allah semoga wabah ini segera berlalu dan kita dapat kembali beraktivitas seperti sediakala, aamiin yra