Stora 24: Di Atas Aspal Ada Sandal
Dulu, mulutmu harimaumu. Sekarang zamannya jarimu serigalamu.
Yes, zaman terus berubah. Tapi, ada yang masih belum berubah, yaitu sifat hati. Kecenderungan sifat hati manusia adalah menjadi sombong. Sombong yang bahaya itu sombong yang tak kasat mata, atau kita pinjam saja istilah sombong kontemporer. Apa aja sih yang termasuk perilaku sombong kontemporer?
Dalam kaca mata penulis, akar dari sifat sombong adalah rasa yang berlebihan. Berlebihan hingga berat menerima kebenaran, merasa diri paling hebat, dan tidak mau mengakui kelebihan yang ada pada diri orang lain. Sebetulnya orang yang sedang mengidap penyakit sombong itu perlu dikasihani, “Capek kan ya, setiap hari cemas ada yang menggeser kebanggaan atas dirinya”. Padahal daun yang jatuh aja nggak pernah membenci angin, eaa puitisnya Tere Liye ini…
Balik lagi ke topik, apa aja sih sombong kontemporer itu?
- Kesedihan yang berlebihan juga merupakan bentuk kesombongan karena tidak ikhlas terhadap takdir, seperti rasa kehilangan atas apapun yang teramat mendalam;
- Berlebihan dalam upaya meraih kemakmuran sehingga lalai bersyukur;
- Tidak gentar bicara pedas sehingga mencederai perasaan orang lain;
- Sulit berbaik sangka terhadap keadaan orang lain;
- Gengsi meminta maaf jika salah;
- Merasa tidak perlu berterima kasih atas kerendahan hati orang lain;
- Sulit mengucap kata ‘tolong’ pada saat memerlukan bantuan orang lain;
- Suka berdebat, ngotot, ngeyel demi pembenaran diri semata;
- Lihai menelanjangi aib orang lain daripada menutupinya;
- Bermuka dua. Ini serakah, Tuhan beri satu muka tetapi merasa kurang.
Ah, yang terakhir itu sih semacam satir saja. Mana ada sih orang yang benar-benar mau mukanya ada dua, hahaa…
Sejujurnya, hati ini betul-betul merinding membaca ulasan sendiri, betapa diri ini belum terjaga dari semua yang Allah murkai di atas. Semoga istighfar kita dapat terus mengingatkan diri ketika tergelincir pada perbuatan keji.
Ingat, di atas langit masih ada langit. Dan di atas aspal nggak cuma ada Lamborghini termahal, tapi masih ada sandal modal obral. Sombong itu mewahnya hanya bagi si congkak, namun menjadi perilaku murahan di mata si rendah hati yang bijak.
Yuk, saling mengingatkan mulai sekarang, biar besok kita reuni di Jannah-Nya sama-sama. Insyaa Allah.
Selalu ada cara yang baik ketika ada cinta.
ak/22 Juli 2020