Seleksi Praktik Baik (Best Practice) Sekolah Model SPMI tahun 2018
- Siti Sofiah, S.Pd. -
Salah satu program fasilitasi peningkatan mutu bagi sekolah di DKI Jakarta yaitu program sekolah model Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang telah didampingi sejak tahun 2016/2017. Sekolah model dipilih dari sekolah yang belum memenuhi SNP untuk dibina oleh LPMP agar dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan di sekolah sebagai upaya untuk memenuhi SNP. Dalam pelaksanaannya, LPMP memberikan pendampingan SPMI kepada 120 sekolah model yang terdiri dari 56 SD, 32 SMP, 21 SMA dan 11 SMK. Ada lima tahapan siklus yang harus dilaksanakan oleh sekolah model yaitu:
- Memetakan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan berdasarakan Standar Nasional Pendidikan
- Membuat perencanaan peningkatan mutu
- Memfasilitasi pemenuhan mutu
- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pemenuhan mutu
- Menyusun strategi peningkatan mutu sekolah
Dalam prosesnya, sekolah model yang telah menerapkan SPMI mengalami peningkatan mutu baik dalam peningkatan akademis maupun non akademis. Hal ini menjadi praktik baik yang dapat disebarluaskan ke sekolah lainnya agar SPMI dapat diterapkan di seluruh sekolah di DKI Jakarta. Dalam rangka mempublikasikan dan menyebarluaskan penerapan SPMI maka LPMP DKI Jakarta melaksanakan kegiatan Penulisan Best Practice (praktik baik) dalam bentuk karya ilmiah populer dan infografis yang dilombakan. Untuk tulisan yang terkumpul pada batas akhir pengumpulan yaitu tanggal 31 Oktober 2018 ada 101 karya yang selanjutnya dinilai dan dipilih 10 sekolah terbaik pada jenjang SD, 10 Jenjang SMP dan 10 jenjang SMA/SMK.
Selanjutnya masing-masing sekolah yang terpilih harus memaparkan untuk dinilai kembali dan dipilih menjadi 3 terbaik jenjang SD, 3 terbaik jenjang SMP dan 3 terbaik jenjang SMA/SMK dalam kegiatan “Seleksi praktik baik (Best Practice) sekolah model SPMI tahun 2018” di gedung Mitra Nusantara LPMP DKI Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari berturut-turut. Dalam kesempatan ini Upi Purnamasari, S.Si (Kepala Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi LPMP DKI Jakarta) memberikan pengarahan sekaligus membuka resmi kegiatan untuk jenjang SMA dan SMK pada tanggal 21 November 2018, yang diikuti oleh 6 SMA dan 4 SMK, dengan pembahas Bapak Drs. Waluyo Hadi (Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta), Jefri Fransincus ST, MM (Anggota Tim Satgas PMP Dikdasmen) dan tim LPMP DKI Jakarta.
Pada sesi pertama, diikuti oleh 5 sekolah yaitu : SMAN 66 (Kelas Daring Tak Bikin Garing), SMKN 40 (Nilai Palsu Bikin Lesu), SMKN 23 (Kumis yang Berkilau), SMKN 21 (Sekolah Kecil Panen Prestasi) dan SMAN 20 (Menebar Virus SPMI). Sedangkan pada sesi kedua, diikuti oleh 5 sekolah yaitu : SMAN 27 (Ubah Kultur Bangkitkan Prestasi Terkubur), SMAN 55 (Maju Bersama SPMI), SMAN 83 (Sekolah Mewah dan Elegan), SMKN 16 (Sayap-Sayap Sekolahku) dan SMAN 57 (Salah Pilih Jurusan, Putar Balik Sekarang).
Berikutnya, tanggal 22 November 2018 Seleksi Praktik Baik untuk jenjang SMP, dengan pembahas Dra. A.M.T. Sri Eko Yaniati, MM. (Kepala Seksi Kelembagaan dan Sumber Belajar Bidang Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta) dan Tim LPMP DKI Jakarta. Pada sesi pertama paparan dilakukan oleh 5 sekolah yaitu : SMPN 267 (Bel Hati), SMPN 67 (Melompat di Tengah Keterbatasan), SMPN 58 (Merajut Mimpi), SMPN 241 (Membangun Budaya Mutu di atas Batu Karang) dan SMPN 118 (Guru Model). Sedangkan pada sesi kedua paparan dilakukan oleh 5 sekolah lainnya, yaitu : SMPN 78 (Guru Super), SMPN 221 (Perangi Sampah dengan Ekobrik), SMPN 7 (Bukan Tes Biasa), SMPN 158 (Literasi Mengukir Prestasi) dan SMPN 276 (Semut Melek IT).
Di hari ketiga, yaitu 23 November 2018 untuk jenjang SD yang dikuti oleh 10 sekolah model terbaik terdiri dari SDN Pondok Labu 01 (Sekolah Model Bukan Sekolah Biasa), SDN Pegangsaan Dua 03 (Bangkit di tengah Kawasan Elit – Pengembangan Literasi dengan membuat Big Book), SDN Halim 01 (Jurus Jitu Membangun Karater Hebat), SDN Meruya Selatan 01 (Geli Ah… Gerakan Literasi Sekolah melalui Gerobak Baca) dan SDN Ciracas 01 (Sekolah Mungil Menggoda Popularitas) yang hadir pada paparan sesi pertama. Sedangkan pada sesi kedua dilakukan paparan oleh SDN Semper Barat 13 (Harri Potter—Hari-hari Pojok Literasi), SDN Duren Sawit 02 (HOTS untuk Pembelajaran Zaman Now), SDN Lubang Buaya 13 (Potret Mutu dari Timur Jakarta), SDN Pejaten Timur 22 (Belajar Asyik Murid Abad 21) dan SDN Cipinang Besar Utara 04 (Kelasku Yang Membosankan–Menciptakan Kelas Yang Kaya Literasi). Adapun pembahas pada jenjang SD adalah Drs. H. Turman, M.Pd (Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Sekolah Dasar dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta), Jefri Fransincus ST, MM (Anggota Tim Satgas PMP Dikdasmen) dan tim LPMP DKI Jakarta.
Pada pembahasan kegiatan Drs. H. Turman, M.Pd memberikan penguatan bahwa pelaksanaan SPMI wajib dilakukan oleh setiap satuan pendidikan, baik sekolah model maupun sekolah imbas dan sekolah lainnya. Pelaksanaan SPMI juga harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambunagn, tidak hanya kalau ada anggaran dari LPMP saja. Sementara itu Jefri selaku pembahas dari Satgas PMP Dikdasmen mengatakan bahwa “tidak selalu perubahan yang dilakukan oleh sekolah itu sesuatu yang besar, perubahan kecil pun dapat memberikan dampak terhadap peningkatan mutu”. Sedangkan Fatma Yunita salah satu pembahas dari LPMP DKI Jakarta memberikan simpulan bahwa dalam menerapkan SPMI diperlukan kejujuran dari sekolah dalam mengisi data, amanah dalam melaksanakan SPMI, cerdas (smart) dalam menentukan strategi peningkatan mutu dan perlu dipublikasikan hasilnya.
Semoga kegiatan ini membeikan semangat kepada seluruh satuan pendidikan untuk menerapkan SPMI secara berkelanjutan dan mandiri.