Satu hati, samakan frekuensi
Anti Kesuma
Mengapa Tunjangan Kinerja bukan Tunjangan Pekerja?

Pimpinan LPMP DKI Jakarta yang penuh dukungan dalam penegakan komitmen bersama
Seringkali kita mendengar istilah tersistem, terpadu, terintegrasi terkait cara bekerja profesional. Jangan parsial, sektoral apalagi individual. Poinnya bukan seberapa sering mendengarnya, tapi sejauh mana kita telah memahami maksudnya.
Jika ditarik simpul dari ketiga kata tersistem, terpadu dan terintegrasi tersebut, secara ringkas dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengandung banyak unsur dan beragam yang dibangun menjadi satu kesatuan dalam sebuah tools, atau sebut saja alat kerja. Dimana dengan adanya tools ini, segala aktivitas yang menaunginya berjalan tertib, terkontrol dan hasilnya akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan).
Lingkungan bekerja yang tertib, terkontrol dan akuntabel itulah yang disebut profesional. Pekerjaan yang dilakukan tidak terstruktur dan hasilnya tidak terukur bukanlah produk kerja profesional. Mungkin saja kita sudah bekerja, tapi belum pasti berkinerja. Padahal, di lingkungan pemerintahan, yang negara berikan kepada seluruh aparaturnya (ASN-aparatur sipil negara) adalah tunjangan kinerja bukan tunjangan sudah bekerja.
Pelaksanaan Bimtek SAKIP
Peran penting keberadaan pembimbing dari Kemendikbud
Pelaksanaan Bimtek SAKIP LPMP DKI Jakarta pada tanggal 8-9 September 2020 melalui Zoom Meeting dibimbing oleh guru-guru kami di Kemendikbud dari Biro Perencanaan, Dr. Cyti Daniela Aruan, MHRM dan Setditjen Paud, Dikdas dan Dikmen, Katman, M.A. Peserta dalam kegiatan tersebut adalah seluruh anggota Tim Komite Integritas LPMP DKI Jakarta yang berjumlah 62 orang, sebuah tim kerja yang dibentuk dalam rangka mendukung pembangunan Zona Integritas-Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK).
Kegiatan Bimtek SAKIP ini pada intinya sebagai wujud upaya LPMP DKI Jakarta bersungguh-sungguh untuk terus meningkatkan kualitas kinerja yang profesional. Kinerja yang sesuai standar ukuran yang ditetapkan dan kinerja yang memberi kontribusi manfaat bagi masyarakat, sehingga kita merasa patut menerima tunjangan kinerja yang diberikan oleh negara.SAKIP itu sebuah sistem, bukan sekadar pakem
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) jelas sebuah sistem kinerja, tapi entah sebab apa ketika diucapkan sebagai sebuah akronim, lebih terasa bagai sebuah bentuk dokumen. Sehingga menjadi rancu dimaknai bahwa tanggung jawab pelaksanaan SAKIP milik seseorang atau sekelompok orang saja. SAKIP bukan sekadar pakem atau pedoman mengelola kinerja, lebih dari itu, SAKIP adalah seperangkat langkah terarah dan pelibatan SDM untuk menghasilkan kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Konsekuensi sebagai sebuah sistem, maka seluruh rangkaian SAKIP harus difungsikan dengan integrasi yang benar oleh para pelaksananya. Antara lain, dalam pelaksanaannya SAKIP menuntut terselenggaranya pengawasan dan evaluasi atas penerapannya.
SAKIP yang baik bukan semata yang sudah menerima piagam penghargaan dengan skor istimewa, namun terwujudnya lingkungan kerja yang individunya ‘auto-butuh’ pada tools sistem kinerja yang dibangun di dalam lembaganya.
Amunisi Membangun Integrasi
Menciptakan integrasi dalam sebuah sistem perlu amunisi, yakni kerja sama. Memantapkan semangat kerja sama dapat dilakukan dengan mengaktifkan tombol satu hati-sama frekuensi. Maksudnya, menyamakan cita-cita dan menumbuhkannya menjadi komitmen bersama.
Tanpa kebersamaan, cita-cita besar hanyalah wacana tak kunjung nyata. Sekalipun cita-cita bisa terwujud nyata, manisnya hanya sekejap mata, karena bisa jadi keberhasilan itu hanyalah kebetulan saja, bukan hasil kinerja yang sebenarnya.
Sebagai ilustrasi evalusi diri, berikut ada beberapa pernyataan yang dapat dijadikan penimbang kualitas kinerja kita masing-masing. Misal tiap pernyataan memiliki skor 2, berapa nilai Anda? Dijawab dalam hati saja.
Apakah saya memahami tanggung jawab jabatan saya?
Apakah saya melaksanakan seluruh tugas jabatan saya?
Apa saja hasil kerja/kinerja yang saya berikan atas jabatan saya?
Apakah saya seorang pegawai yang mampu bekerja sama dimana pun saya ditempatkan?
Apakah saya layak menerima tunjangan kinerja yang negara berikan?
Bersama kita tingkatkan kualitas pelaksanaan SAKIP dalam lembaga kita dengan maju bersama dan bahagia. Satukan hati-samakan frekuensi, tinggikan cita-cita patuhi komitmennya. (ak)
Warga LPMP DKI Jakarta siap maju bersama menuju kinerja berkualitas (dokumentasi 2019)
