Risk Taker
Pemberani!
Yup, di mata Stora, sosok risk taker adalah seseorang yang punya nyali bukan kaleng-kaleng. Nyali beraninya dibentuk dari kompetensi dipadu intuisi berbekal strategi. Woww… sekilas terdengar luar biasa sosok pemilik karakter risk taker ini. Padahal, pada kenyataannya ya nggak gitu-gitu amat sih. Poinnya para risk taker ini kebanyakan adalah para pemberani yang jitu, bukan berani konyol alias cuma modal nekat.
Stora beropini bahwa risk taker terbentuk dari fakta kehidupan dunia yang penuh ketidakpastian, but there… the show must go on. Kita tidak bisa menghentikan waktu barang sedetik pun saat mengambil keputusan atau menunda keadaan dari peristiwa yang tengah berlangsung. Inilah kenyataan, tak bisa di-stop macam shooting yang bisa dipotong-potong sesuai kebutuhan. “Cuttt…!” ulang. Kalau di dunia nyata, “Cuttt…!” ambyarrr…
Ketidakpastian adalah sahabat dunia, namun pada ketidakpastian bukan berarti kita menuai kebuntuan atau mati langkah. Padi yang ditanam harus tetap menjadi beras, jembatan yang sedang dibangun harus tetap jadi pelintasan. Meski musim dan cuaca mungkin saja menghancurkan keduanya. Kemarau panjang yang membuat gagal panen, atau curah hujan tinggi yang merusak konstruksi. Seyogyanya segala potensi risiko sudah diperhitungkan antisipasinya untuk melengkapi keputusan, itulah sang pemberani yang jitu.
Terlalu banyak berpikir tidak bertindak, galau…
Terlalu cepat bertindak tanpa berpikir, ceroboh…
Yang bijak itu adalah menghapus kata ‘terlalu’
Berpikir dan bertindaklah secara proporsional.
Karena proporsional itu bentuk keputusan yang paling elegan.
Begitu saja, booster rabu kali ini, semoga kita semua termasuk golongan yang anti galau ataupun anti mati gaya yang tidak ceroboh. Berbekal keterampilan dan kejernihan hati dan pikir, semoga segala keputusan menuai kebaikan.
ak/24 Maret 2021