Pembelajaran Jarak Jauh SMP Labschoool Jakarta
Trezadigjaya, S.Pd.,M.Si., Guru SMP Labschoool Jakarta
Filosofi belajar yang digunakan menggunakan Merdeka Belajar yang disampaikan oleh Kementarian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga follow up dari pembelajaran secara teknis juga tidak text book melainkan menggunakan konsep out of the box dalam pembelajaran. Berdasarkan hal yang bersifat filosofis tersebut, maka saya banyak menggunakan pendekatan berbasis proyek di outcome nya.
Platform:
Di sekolah saya punya moodle e-learning sendiri yang menjadi pusat pembelajaran selain menggunakan platform lain seperti google classroom, microsoft teams, dan zoom. Serta saya juga menggunakan google meet untuk berinteraksi langsung dengan kelas yang saya walikan. Beberapa kelebihan dari platform tersebut seperti zoom, ms.teams, dan google meet kita bisa secara real time live power point, sehingga jika harus menjelaskan materi juga guru dapat tetap berlangsung. Namun memang siswa harus menyediakan fasilitas internet dengan baik.
Basis platform yang saya gunakan adalah tetap platform utama yaitu e-learning SMP Labschool Jakarta.
Alur Pembelajaran:
- Guru menyiapkan pertanyaan di e-learning untuk menstimulus proyek yang diinginkan
- Bentuk pertanyaan berupa review materi atau tayangan dari youtube, dan pertanyaan follow up dari review
- Setelah pernyataan yang berkaitan dengan Materi KD yang disampaikan, guru memberikan stimulus pertanyaan terkait proyek, tugas guru disini harus kreatif, yaitu harus mensistesiskan materi KD dan proyek yang akan dijalankan oleh siswa.
- Jawaban siswa diarahkan pada realita yang saat ini terjadi, yaitu pandemi Covid-19, dan mereka dimintakan pendapat mengenai isu yang akan diangkat, yaitu social distancing
- outcome dari pembelajaran ini yaitu proyek kampanye dalam menghadapi pandemi Covid-19 sebagai andil atau keterlibatan warga negara
- Langkah terakhir yaitu pembuatan rencana aksi dan timeline
Contoh:
KD 3.5 mengenai semangat Sumpah Pemuda
1. Baca buku paket bab 5 secara utuh, dari materi awal hingga akhir! kalau tidak baca buku paket, silakan tonton link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=QbhkHG17Eis
2. Tuliskan rangkuman utama mengenai:
- Jelasan Sejarah Rapat Kongres Pemuda 1 dan 2!
- Sebutkan tokoh dan organisasi yang terlibat?
- Jelaskan motivasi apa yang membuat mereka untuk berpartisipasi dalam kongres Pemuda 1 maupun 2! JELASKAN lho yaa
- Jelaskan apa yang kira-kira hal yang dapat memotivasi kamu sebagai pemuda berdasarkan dari rangkaian peristiwa Kongres Pemuda!
3. Nah dari kesamaan dan motivasi yang mereka punya, coba kamu cari dan jelaskan apa hubungan dan kesamaan jaman mereka dengan jaman sekarang?
4. Sekarang kita sedang hadapi musibah Covid-19, apa inisiatif yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengedukasi keluargamu, temanmu, dan lainnya? JELASKAN
5. Setelah tahu, mari kita buat planning project mengenai Kampanye Cegah Corona yang akan kalian kampanyekan melalui Story IG. SILAHKAN kamu BUAT LESSON PLAN alias TIMELINE KAMPANYE kamu.
Selain menggunakan e-learning untuk basis data soal pendahuluan dan menyimpan jawaban anak-anak, saya meminta mereka take actions dalam proyek di Story Instagram dengan bertemakan #socialdistancingproject sebagai implementasi dari pembelajaran kelas 8 KD Sumpah Pemuda dan sekaligus sebagai latihan civic action sebagai wujud pengembangan civic engagement anak-anak.
Proyek ini dilakukan berkala tiap minggu, di minggu pertama anak-anak diminta untuk belajar sekaligus memberikan informasi sekaligus ikut mengedukasi konsep #socialdistancing.
Di minggu kedua proyek anak-anak ditingkatkan levelnya menjadi mengkritisi sebuah informasi yang mereka posting di IG sekaligus mengajak orang lain dalam berkampanye #socialdistancing.
Selain itu saya juga menggunakan aplikasi google meet untuk memantau kelas yang saya wali kan di sekolah. Aplikasi ini sama seperti Zoom, dapat memuat lebih dari 40 orang dalam 1 pertemuan, dan dapat menampilkan tayangan yang kita inginkan dari laptop kita dan muncul langsung di layar laptop atau smartphone siswa tanpa dibatasi waktu. Caranya, cukup siswa memasukkan kode yang ada dalam meeting tersebut. Kekurangannya yaitu, pembuat meeting harus memiliki akun Gsuite.
Respon:
Pada awalnya di luar platform moodle e-learning sekolah, siswa butuh adaptasi, dan akhirnya bisa paham.
Apakah menyenangkan? Jika digunakan untuk bertatap muka langsung dengan kelas yang saya ampu sebagai wali kelas respon mereka senang, karena bisa saling bercanda langsung meskipun melalui layar. Tetapi jika berkaitan dengan penugasan siswa mengenai proyek, saya belum bisa memastikan karena proses evaluasi akan saya lakukan di minggu ini.
Namun, berdasarkan intensitas mereka dalam melakukan posting di akun sosial media yang biasanya memuat hal bersifat pribadi dan kali ini memuat hal yang bersifat ‘serius’, rasanya mendapatkan respon baik. Meskipun di awal proses pembelajaran ini kami menghadapi masalah, dimana postingan di IG yang dilakukan oleh siswa masih dilakukan hanya untuk close friend artinya belum dipublikasikan kepada khalayak. Selain itu siswa dan guru juga belum saling mem follow back akun instagram, sehingga postingan mereka sulit terpantau. Namun, ketika aturan saya perjelas, yaitu harus me mention akun IG saya, dan saya me-repost atau memberikan komentar atau memberikan gift pada direct message itu tandanya kami sudah saling terkoneksi.
Ketika mereka mendapatkan respon dari saya, tidak sedikit yang terus mengupgrade postingan mereka, bahkan hingga membuat logo atau tagline khusus di setiap post SG (Story Instagram) mereka.
Khusus proyek, anak anak merasa terupgrade kemampuan berkewarganegaraan karena mereka harus update informasi dan memunculkan tanggungjawab sosial mereka sebagai warga negara. Khusus proyek penugasan sangat terpantau berapa kali anak posting SG dan sebagainya karena saya mintakan laporan perkembangan proyek tersebut di e-learning sekaligus saya me-review pekerjaan mereka.
Trezadigjaya, S.Pd.,Msi. Lulusan S1 PPKn UNJ, dan S2 Ketahanan Nasional UI dan berprofesi sebagai guru di SMP Labschool Jakarta. Tulisannya dapat dilihat di beberapa media online. Penulis dapat dihubungi melalu akun instagram @sangguruppkn