Pembelajaran Jarak Jauh dengan Menggunakan Google Classroom, Buku BSE, Kvisoft dan Quizizz
Hindun, Guru IPS SMPN 179 Jakarta
Saya adalah salah satu Guru IPS di salah satu SMPN di bilangan Jakarta Timur, tepatnya SMPN 179 Jakarta. Sejak ditetapkannya PJJ di lingkungan pendidikan, pihak sekolah kami pun langsung menyikapi dengan memberikan pelatihan singkat tentang pembelajaran daring yang bisa dilakukan oleh para guru yang bernaung di SMPN 179 Jakarta. Setelah anak-anak diliburkan dan kami diminta untuk memberikan tugas daring, kami bahu-membahu melakukan pelatihan singkat antara kami. Teman-teman guru yang sudah bisa melakukan pembelajaran daring mengajarkan guru-guru yang belum bisa melakukan pembelajaran daring. Pelatihan ini kami lakukan selama 2 hari, sebelum kami benar-benar diliburkan dan bekerja di rumah masing-masing.
Pembelajaran yang kami lakukan dengan menggunakan Google Classroom sebagai media pemberian tugas dan penggunaan WhatsApp. Di hari pertama, kami berlatih mengunggah untuk memberikan materi tentang pembelajaran apa yang akan kami lakukan dan tugas atau penilaian yang dapat dilakukan dengan materi yang sudah diunggah. Dengan menggunakan Google Classroom memberikan kemudahan kepada kami karena kami bisa memberikan materi baik itu berupa buku, video, atau PPT sekalipun yang bisa diunduh dan dibaca oleh peserta didik, dengan tidak lupa memberikan tugas penilaian bagi peserta didik.
Untuk bisa melakukan cara bergabung di Google Classroom, bisa dilakukan dengan meng-klik tautan berikut ini :
https://support.google.com/edu/classroom/answer/6020273?co=GENIE.Platform%3DDesktop&hl=id
Anda tinggal mengikuti tata caranya yang ada di link diatas dan memberikan kode kelas kepada peserta didik seperti yang ada pada gambar berikut :
Ketika kode kelas diberikan, alhamdulillah, peserta didik sudah mengetahuinya tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. Itulah kerennya peserta didik zaman NOW. Gurunya harus pelatihan dulu, tetapi mereka tanpa pelatihan sudah mengetahui dengan sendirinya. Guru belum masuk ke Google Classroom tetapi di kelompok Orang tua dan peserta didik, sudah ramai meminta kode kelas kepada semua guru.
Disamping itu, dengan menggunakan Google Classroom kita bisa mengatur tugas yang membuat anak tidak merasa bosan dengan memberikan selingan berupa kuis di aplikasi Quizizz. Di dalam aplikasi Quizizz ini, peserta didik dapat mengerjakan soal dengan pengaturan seperti permainan. Saya mencoba penggunaan Quizizz ini untuk latihan soal kelas 9 dan 7, ternyata tanggapan anak-anak luar biasa. Mereka merasa senang, walaupun mengerjakan soal tapi mereka tidak merasa terbebani. Ketika awal pembuatan soal seperti itu, belum waktunya belajar, ada beberapa siswa yang pada saat libur pun minta diberikan tugas.
Pada hari ketiga, saya mencoba mengatur buku BSE Kelas 7, 8 dan 9 menjadi buku dalam bentuk aplikasi dengan menggunakan program Kvisoft. Saya mengunggah dengan menggunakan Google Classroom dan tidak lupa bagi peserta didik yang tidak bisa membuka Google Classroom, saya memberikan buku elektronik supaya mereka bisa membaca dengan menggunakan HP, tanpa membawa buku pelajaran.
Ini merupakan salah satu contoh bentuk aktifitas peserta didik pada hari ini yang bisa kami lakukan dalam pengumpulan tugas.
Selain penggunaan Google Classroom, tidak luput peran WhatsApp dalam memberikan komunikasi dan laporan pengumpulan yang dapat dilakukan tanpa penggunaan surat elektronik. Karena dengan penggunaan WhatsApp, guru dan peserta didik dapat melakukan komunikasi dan sebagai guru juga kita harus dapat memberikan reward dengan memberikan pujian, baik itu berupa kata-kata ataupun berupa emoji yang membuat mereka bangga dan merasa dihargai.
Kemudian dengan penggunaan WhatsApp, kita dapat memberikan tugas seperti yang yang ada pada buku paket halaman 28. Dalam tugas individu, peserta didik diminta untuk membuat ringkasan tentang tokoh idola Kerajaan-Kerajaan Hindu – Budha yang ada di Indonesia. Pada pembelajaran ini saya meminta peserta didik untuk mengirimkan laporannya berupa Voicenote. Walaupun dari jarak jauh, kita bisa mendengar peserta didik sedang mengemukakan idolanya. Alhamdulilah , tanggapan peserta didik untuk saat ini hampir 100 persen.
Memang dalam pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini masih banyak kekurangannya. Hal ini berkaitan dengan kuota. Oleh karena itu, dalam pemberian tugas ini, saya sengaja memberikan waktu kepada peserta didik untuk mengerjakannya selama 1 minggu Pembelajaran IPS dalam satu minggu ada 2 kali pertemuan. Seminggu 4 jam, dua jam pertama untuk materi dan 2 jam berikutnya untuk tugas penilaiannya. Saya menyadari, penggunaan kuota bagi keluarga yang hanya punya satu laptop atau HP dengan anak yang tidak cuma seorang, pasti membutuhkan waktu untuk pengerjaan dan mengunduh tugas, tidak bisa cepat. Karena itu, saya memberikan tenggat waktu selama seminggu. Terkadang untuk pengumpulan tugas secara keseluruhan, saya membutuhkan waktu benar-benar selama seminggu.
Contoh Laporan PJJ
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh ini, saya adalah salah satu wali kelas 7. Diantara 36 siswa, hanya satu siswa yang protes supaya tidak diberikan tugas yang banyak. Setelah saya memberikan penjelasan bahwa Pembelajaran Jarak Jauh ini bukan liburan namun hanya pindah tempat belajar, akhirnya mereka pun mengerti.
Alhamdulillah, Pembelajaran jarak Jauh (PJJ) di SMPN 179 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan terkendali. Walaupun ini merupakan model pembelajaran yang baru pertama kali di lakukan secara keseluruhan di seluruh Indonesia karena pengaruh dari Covid-19. Tapi semua itu membawa hikmah kepada kami untuk selalu mau belajar, supaya kami menjadi Guru yang melek IT.
Bravo Guru-Guru di Seluruh Indonesia yang walaupun usianya yang sudah diatas 50 dan tinggal menunggu waktu untuk pensiun, masih tetap semangat untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Semoga kita selalu sehat dan terhindar dari Corona.