Pelaksanaan Pengumpulan Data PMP 2020
Pandemi tahun 2020 ini membuat banyak hal mengalami perubahan termasuk proses pelaksanaan pengumpulan data PMP yang merupakan salah satu proses yang harus dilalui sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Proses pengumpulan data yang tahun lalu dilakukan para Fasilitator Daerah dengan melakukan sosialisasi ke titik kumpul di tiap kecamatan, tahun ini tidak dapat dilakukan. Kondisi pandemi membuat strategi kegiatan harus diubah dengan tujuan utama adalah dihasilkannya rapor mutu satuan pendidikan dan nantinya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan mutu pada tahun selanjutnya.
Sembilan ratus operator sekolah yang belum mengikuti Bimbingan Teknis Pengumpulan Data diundang dan 42 Kasatlak Kecamatan di Wilayah DKI Jakarta. Dibagi menjadi 5 angkatan dan dilaksanakan pada tanggal 26, 27, dan 30 November serta 1 dan 2 Desember 2020. Setiap angkatan dikumpulkan secara daring untuk menerima materi selama kurang lebih 8 JP. Dengan strategi yang berbeda yaitu melalui daring, tujuan kegiatan dilaksanakan tidaklah jauh berbeda dengan strategi tatap muka.
Pemahaman strategi pengumpulan data mutu atau pengisian e-EDS
Untuk memberikan pemahaman terhadap strategi pengisian aplikasi e-EDS, dimulai dengan pemberian materi Konsep Pengukuran Mutu. Bagaimana indikator dan butir-butir instrumen yang harus diisi oleh responden itu adalah terkait dengan 8 Standar Nasional Pendidikan. Secara jelas dan detail materi disampaikan oleh Dr. Parjuangan Lubis, M.Pd., Uswatun Hasanah, SE, M.Ak. dan Drs. Pawit Sugiri, M.Pd selama 1 Jam. Dijelaskan juga bahwa responden yang mengisi instrumen pada tahun ini hanya kepala sekolah dan guru, sedangkan fungsi operator sekolah adalah sebagai fasilitator yang membantu mereka membuka aplikasinya dan mengirimkan instrumen yang sudah diisi.
Kemampuan teknis penggunaan aplikasi e-EDS tahun 2020
Penguatan bagi operator sekolah khususnya teknis penggunakan aplikasi e-EDS tahun 2020 ini disampaikan langsung oleh pengembang PMP dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bagaimana perbedaan aplikasi PMP 2019 dengan aplikasi e-EDS 2020, kemudian teknis menggunakan aplikasi hingga pengirimannya disampaikan secara jelas oleh tim yang terdiri dari Henry Gunawan Ardi, S.P., MBA, Intan Fauzia, S.T. dan Shandy Aprilianto, ST. Waktu 2 jam dirasa sangat kurang oleh para peserta, karena selain menyampaikan teknis penggunaan aplikasi, peserta juga dapat mendapatkan solusi langsung dari permasalahan yang menjadi kendala. Tim pengembangpun memberikan motivasi untuk menambah semangat para operator dalam memfasilitasi responden di satuan pendidikannya dengan memberikan quiz dan hadiah pulsa. Dan ini memberi ketertarikan tersendiri bagi peserta dalam mengukuti kegiatan.
Evaluasi terhadap progress pengisian e-EDS di satuan pendidikan tahun 2020
Tiga jam terakhir pada kegiatan ini adalah sangat menarik dan diikuti dengan antusias oleh peserta. Diawali dengan pemaparan evaluasi pelaksanaan pengisian e EDS yang disampaikan oleh perwakilan kasatlak. Dengan melihat dari manajemen PMP dipaparkan persentase pengiriman perkecamatan dengan juga mengulas kendala secara umum yang dihadapi oleh operator sekolah selama 1 JP. Kendala secara umum ini didapat dari hasil pengisian instrument survey dari LPMP DKI oleh peserta di awal kegiatan. Dari kendala-kendala yang didapat ini nara sumber lainnya yaitu Fasilitator daerah berupaya memberikan solusinya. Teknis penyampaian materi secara problem solving dan sharing selama 2 jam ini benar-benar membuat para peserta terpuaskan dan semakin bersemangat untuk menyelesaikan proses pengisian e EDS yang terkendala.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala LPMP Provinsi DKI Jakarta, Moch. Salim Somad, S.Kom, M.Pd. adalah merupakan program percepatan pengiriman data PMP yang akan yang memasuki masa cut off gelombang pertama pada tanggal 15 Desember 2020. Pada sambutan dan arahan pembukaan kegiatan, beliau menekankan bahwa kondisi proses pengiriman data DKI Jakarta pada saat ini masih di urutan ke-3 setelah Provinsi Bangka Belitung, dan DI Yogyakarta. Dan beliaupun berharap setelah kegiatan ini harus bisa meningkat menjadi urutan pertama.
Di acara penutup, Ibu Uswatun Hasanah, SE, M. AK selaku koordinator fungsi pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi LPMP Provinsi DKI Jakarta juga memberikan penguatan kembali kepada peserta dengan menampilkan progress pengiriman data PMP terus meningkat selama kegiatan 5 angkatan ini berlangsung. Dan dengan optimis beliau menyampaikan bahwa angka ini akan terus meningkat. Terlihat bahwa pada saat awal kegiatan persentase pengiriman data untuk DKI Jakarta masih diangka 37,07% dan di angkatan terakhir persentase bergerak menjad 40,35 % . Ditambahkan lagi jika semua pihak baik Dinas, Sudin, Kasatlak dan sekolah saling berkoordinasi untuk saling mengingatkan seluruh sekolah dibawah pemantauan dan binaannya segera dapat mengisi e EDS dengan aplikasi yang ada dan dengan kondisi real di lapangan sehingga dapat menghasilkan rapor mutu 2020 yang valid dan akurat.
Anak nelayan pergi di malam buta
Pergi ke laut mencari ikan
Kepada bapak ibu pejuang data,
Dengan aplikasi yang ada satukan langkah untuk menghasilkan rapor mutu pendidikan
( DSL)