Artikel

Mencetak Penulis Untuk Generasi Literat
Yossi Dewanti, S.Si., M.Pd.

Buku adalah jendela dunia. Melalui buku kita bisa menjelajahi dunia. Untuk bisa menjelajahi dunia melalui buku, terlebih dahulu hendaklah kita menumbuhkan rasa cinta dan minat kita terhadap buku. Bagaimana agar “cinta terhadap buku” tersebut bisa tumbuh? Tentunya kita harus menanamkan dan mengembangkan budaya literasi di sekolah agar siswa terbiasa untuk berliterasi.

Cara terbaik untuk menanamkan budaya literasi yang kuat pada siswa adalah dengan menjadikannya sebagai seorang penulis. Karena setiap penulis, secara otomatis akan melewati tahapan membaca, berpikir, dan tentu saja menulis serta berkreasi (Lenang Manggala, 1993). Inilah yang sudah dilakukan oleh Sekolah Dasar Swasta Islam Tugasku (SDS Islam Tugasku) di bawah kepemimpinan Ibu Rita Novita selaku Kepala Sekolah bersama tim-nya yang luar biasa serta dukungan penuh dari Bapak Agus selaku Ketua Yayasan Bina Tugasku, berupaya mewujudkan mimpi untuk mencetak para siswanya menjadi penulis-penulis berbakat.

Namun tidaklah mudah untuk membuat siswa mau menulis. Awalnya menjadi tantangan khusus bagi sekolah dalam hal ini guru saat mengajak siswa masuk ke aktifitas “membaca” yang dikenal dengan “silent reading”, kemudian menuliskan resume singkat bacaan yang dibaca, hingga mau dan mampu menceritakan kembali bacaannya secara bergiliran. Dalam hal ini, sekolah memberikan apresiasi bagi siswa dengan penganugerahan bintang khusus agar siswa termotivasi untuk melakukan aktifitas ini.

Kiat sekolah berikutnya agar siswa mau menulis adalah dengan mengadakan Majalah Dinding (mading) yang diisi dengan berbagai tulisan siswa sesuai dengan tema yang ditentukan guru. Bagi siswa yang tidak begitu suka menulis, diperbolehkan menulis semampunya namun pihak sekolah tetap memberikan apresiasi. Pada kegiatan Ikrar Pagi dimana seluruh siswa berkumpul di hall setiap paginya sebelum masuk kelas, tulisan hasil karya siswa tersebut dibacakan secara bergantian. Lomba menulis dalam berbagai peringatan Hari Besar Nasional pun diselenggarakan dalam rangka menumbuhkan minat siswa untuk mau menulis.

Program literasi di sekolah ini sesungguhnya sudah dimulai sejak tahun 2013 melalui kegiatan Tugasku Elementary Festival (TELAFEST) dengan mendatangkan penulis senior yaitu Helvy Tiana Rosa sebagai salah satu juri yang turut membantu membedah buku kumpulan cerpen siswa pertama.. Pada kegiatan ini, Helvy menyampaikan materi tentang “Menulis Itu Menyenangkan”. Tentu saja materi ini semakin meningkatkan minat membaca dan menulis bagi siswa.

Pada tahun 2015, sekolah mendatangkan Lala Elmira yang semakin menambah semangat tim ekstrakurikuler menulis dan mulai membukukan karya siswa dalam tantangan “One Day to Write” (OTDW). Hal ini semakin memberikan motivasi dan menginspirasi siswa dan sekolah, karena buku diterbitkan dan dibedah di Balai Sidang dalam Pameran Buku Nasional.

Di saat mulai dicanangkannya Program Literasi oleh Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016, SDS Islam Tugasku sudah menghasilkan 6 buku karya siswa.

   

Pada Kamis, 21 Oktober 2021 saya mewakili LPMP Provinsi DKI Jakarta berkesempatan memenuhi undangan kegiatan Launching dan Bedah Buku Karya Siswa dan Guru SDS Islam Tugasku bertempat di hall sekolah. Kegiatan ini berlangsung secara blended. Menghadirkan 9 siswa penulis buku yang diijinkan orang tua dan sekitar 20-an siswa peserta ekstrakurikuler menulis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Adapun peserta yang mengikuti via aplikasi zoom sekitar 200-an siswa.

Acara pembukaan kegiatan ini dihantarkan oleh 2 MC keren yang merupakan siswa SDS Islam Tugasku yaitu Kiandra dan Andra. Kedua MC ini sangat baik dan lancar dalam membawakan acara.

Kegiatan ini dihadiri oleh tamu undangan yaitu Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah Jakarta Timur 1, Linda Romauli Siregar, Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Wilayah Jakarta Timur 1 yang diwakili oleh Bapak Rudi, Pengawas Sekolah Bapak Salamun dan Ibu Triana Sari, serta saya sendiri Yossi Dewanti selaku perwakilan dari LPMP Provinsi DKI Jakarta.

Dalam arahannya, Linda Romauli Siregar, menyampaikan bahwa orang yang pintar menulis adalah orang yang senang membaca. Dengan membaca, akan menambah wawasan dan pengetahuan. Inilah yang akan menjadi bekal siswa untuk menjadi orang-orang hebat di kemudian hari. Karena dari apa yang dibaca akan menumbuhkan semangat dan menginspirasi anak-anak terhadap cita-citanya kelak.

Ada 3 buku yang launching pada kegiatan ini. Dua buku merupakan kumpulan cerita pendek hasil karya siswa yang mengikuti ekstra kurikuler One Day To Write (ODTW) di bawah bimbingan Kak Lala dan Pak Dadi Dzaim Muhtadi. Dua buku itu berjudul The Magical Mountain yang berisi 19 cerita pendek, dan Karnaval Misterius yang berisi 16 cerita pendek. Adapun buku yang satu lagi merupakan novel karya guru yaitu Rifki Mahdi yang berjudul Morning Melodies. Ketiga buku ini merupakan buku ke 22, 23, dan 24 yang dihasilkan oleh SDS Islam Tugasku.

Pada kegiatan ini saya diminta untuk membacakan sebuah cerpen dari salah satu buku kumpulan cerpen hasil karya siswa berjudul Karnaval Misterius. Judul cerpen yang saya pilih sama dengan judul bukunya, yaitu Karnaval Misterius. Sungguh mengasyikan dan seru melihat peserta yang antusias menyimak cerpen yang saya bacakan dengan penuh ekspresi. Di akhir pembacaan cerpen, diadakan games berhadiah dengan menanyakan hal-hal terkait isi cerpen yang saya baca. Pada kesempatan ini, saya mewakili LPMP Provinsi DKI Jakarta menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SDS Islam Tugasku yang telah senantiasa mendukung dan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah dalam upaya menciptakan generasi yang literat. Meskipun situasi saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tidak menghalangi sekolah untuk tetap berkarya dan berkreasi. Hal ini sejalan dengan Program Merdeka Belajar sebagai salah satu gebrakan Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini menonjolkan ”literasi baca” sebagai fokus pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan Penandatanganan Frame “Jejak Literasi 2021” secara simbolik oleh para tamu undangan yaitu Dinas Pendidikan Provinsi dan  LPMP Provinsi DKI Jakarta. Dilanjutkan penandatanganan oleh para penulis dan peserta ekstrakurikuler menulis.

Sudah banyak prestasi terkait literasi yang diraih oleh SDS Islam Tugasku. Salah satunya adalah melalui ananda Ratu Tania selaku Duta Baca Tugasku yang baru-baru ini menjuarai Lomba Bertutur dan Tantangan Membaca 30 Hari yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Pada event lomba ini, Ratu Tania berkesempatan bertemu dan berbincang langsung dengan Anies Baswedan selaku Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan ini sangatlah bermanfaat untuk memberikan motivasi dan inspirasi kepada siswa dan warga sekolah lainnya, dan juga bagi sekolah-sekolah lainnya dalam mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah demi terciptanya budaya mutu sekolah. Selamat kepada SDS Islam Tugasku atas segala prestasinya yang penuh inovasi.  Semoga dapat meningkatkan prestasi, selalu menginspirasi, dan sukses senantiasa menyertai.

   

Teruslah semangat untuk Literasi Tiada Henti!!!

 

Bagikan ..

Noor Fatimah

Bagikan ..