Stora-24

LUKA

Setiap yang bernyawa pernah luka,

Setiap luka akan sembuh seperti sediakala

Luka kehilangan

Luka kehancuran

Atau luka dari kekhilafan

Semua akan pulih, dan menitipkan pelajaran

 

Tubuh kita tumbuh dengan asupan makanan dan minuman. Mungkin juga ditambah vitamin ataupun obat-obat kuat lainnya. Mengapa hidup harus kuat? Ya, karena kehidupan kita menuai beragam perasaan: bahagia, sedih, terpuruk, kecewa, gembira, bodoh, dan sebagainya.

Semua rasa hendaknya disikapi dengan wajar saja. Tak ada kesenangan yang abadi, begitupun tak ada duka lara yang selamanya. Semua hanya mampir sewaktu saja, seperti dunia yang cuma tempat tinggal sementara.

Ketika riang menyapa, mungkin kita lena pada karunia-Nya. Namun ketika nestapa menemui jiwa, pinta kita setengah memaksa agar dilepaskan dari himpitannya. Kita lupa bersikap adil pada suka dan duka.

Wahai jiwa yang sedang dilanda lara, yang menjadi lemah dalam kemelut rasanya, terutama bagi kaum Hawa, mereka butuh untuk meluapkan sesaknya: Didengar, dimengerti dan disayangi. Then, how to heal your feeling?

Peluklah keluargamu: orang tua, kakak/adik atau pasangan dan anak-anakmu,

Berbagi hati dengan sahabat-sahabatmu,

Berbicaralah dengan jiwamu,

Berdamai dengan hati dan pikiranmu,

Atau luapkan melalui menulis seakan kamu sedang bicara,

Apapun itu, sibukkanlah dirimu, jangan larut dalam kolam kesedihanmu.

Tumpahkan berat beban hatimu dengan tetap menjaga waras akal sehatmu, agar air matamu tak menjadi kerusakan, tapi air mata yang dapat meringankan sakitmu.

Yang terbaik dari sembuhnya luka adalah menuai pelajaran baik dari kehadirannya dalam hidup kita. Itu semua butuh waktu, dan perlu kesabaran untuk melalui setiap fase pulihnya luka hatimu. Mungkin sulit, tapi tak berarti kamu tak mampu. (antiK/27 Oktober 2021)

Bagikan ..

Noor Fatimah

Bagikan ..