Stora-24

STORA-24 by Anti Kesuma : JANGAN TAKUT POSITIF

Being active or passive,

Be positively positive.

Saat ini, positif yang paling dihindari itu positif Covid, Corona Virus dengan beragam variannya. Tetapi ber-mindset positif masih selalu dianjurkan, diharapkan, bahkan mungkin dipersyaratkan. Misal saja dalam melamar pekerjaan, atau melamar calon pasangan, kriteria yang dicari adalah seberapa banyak karakter positif yang dimiliki, bukan semata keahlian ataupun kekayaan materi. Karakter positif misalnya kejujuran, kesetiaan, kerja sama, kepedulian, kreativitas dan sebagainya.

Dalam dunia kerja, Storian mungkin mengalami bagaimana kompetensi dan kualifikasi seorang karyawan terkadang tak lebih bermakna dari karakter, perilaku atau kebiasaan positif. Karena apa? Karena roda organisasi lebih cepat bergerak di tangan-tangan orang yang kaya positive mindset atau berintegritas ketimbang orang cerdas yang kurang loyalitas. Berikut ini Stora memiliki tiga tips untuk merawat budaya positif dalam instansi.

Kolaborasi

Selalu ciptakan kolaborasi karena tidak ada pekerjaan di instansi yang lebih baik dikerjakan seorang diri. Setidaknya diperlukan kolaborasi tiga elemen, yakni kelompok pimpinan, kelompok cerdas dan kelompok kreatif.

Kelompok cerdas memang potensial untuk melahirkan gagasan-gagasan yang secara akademis dapat dipertanggungjawabkan, namun dibutuhkan kelompok kreatif untuk memvisualkan agar lebih mudah dioperasionalkan, yang selanjutnya kelompok pimpinan/manajerial sebagai pengarah dan penanggungjawabnya.

Kontribusi

Siapa yang wajib berkontribusi dalam lingkaran kolaborasi? Sudah pasti, seluruh warga dalam instansi tanpa kecuali. Semua orang dalam organisasi punya peran penting, itu sebabnya semua harus berkontribusi nyata agar organisasi tetap bernyawa. Secara aktif atau pasif diharapkan dapat ikut menyalakan semangat komitmen yang dikobarkan. Jika tidak sebagai pelaku kontributor langsung, minimalnya mendukung cita-cita mulia instansinya sebagai penyemangat, bukan hanya penikmat hasil karya kolaborasi.

Instansi yang kaya akan kontribusi bagaikan batalyon yang tak akan kalah perang. Apapun yang diperlukan untuk menciptakan kinerja terbaik, amunisinya tersedia optimal dan dapat dihandalkan. Keren…

Konsistensi Peduli

Terakhir, yang tak kalah penting dalam sebuah kolaborasi dan kontribusi adalah tumbuhnya rasa peduli satu sama lain dalam instansi. Dimana yang terbaik dari sebuah kepedulian adalah konsistensinya. Maksudnya konsisten di sini adalah sikap peduli yang lahir tidak angin-anginan dan tidak bertendensi, namun sikap peduli yang datang tulus dari hati bukan datang karena punya kepentingan pribadi.

Salah satu bentuk peduli dalam berkinerja adalah menjauhkan diri dari kebiasaan cuek, bodo amat dan tidak peka pada aktivitas di lingkungan kerja. Instansi tempat bekerja mau maju ataupun mundur, tidak merasa ‘terpanggil’ untuk berkolaborasi dan berkontribusi. Atau yang lebih memuakkan ketika seseorang hanya memikirkan kenyamanan dirinya saja, tidak peduli saat rekan lainnya ada yang bermasalah.

Nah, dapat disimpulkan jika sikap positif menuntut kita berbuat sesuatu, berpikir sesuatu ataupun hanya merespon sesuatu. Artinya, ada aksi yang perlu dibuat dibalik sikap positif. Tapi jangan takut bersikap positif karena khawatir akan menjadi lelah, karena bersikap negatif juga keluar tenaga. Justru kita semestinya takut jika menjadi seseorang yang selalu negative response, karena energi negatif adalah racun yang dapat merangsang munculnya penyakit fisik ataupun psikologis. Rugi sekali bukan? Sama-sama bikin lelah, tapi yang diperoleh tidak berkah.  So, being active or passive, be positively positive! (antiK/ 23 Februari 2022)

 

Bagikan ..

Noor Fatimah

Bagikan ..