kegiatanLembaga

Idulfitri 1441 H LPMP DKI Jakarta dengan Virtual Meeting

Halalbihalal sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia yang dilakoni setelah Idul Fitri atau lebaran. Halalbihalal biasanya diisi dengan kegiatan positif seperti berkunjung ke rumah keluarga, bermaaf-maafan, silaturahmi, reuni atau makan-makan.

Makna halalbihalal di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb.) oleh sekelompok orang. Berdasarkan pengertian itu, halalbihalal dapat dipahami sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama selepas bulan puasa dalam suasana Idulfitri pada bulan Syawal, tujuannya adalah sarana bermaaf-maafan sesama orang muslim dan orang yang hadir dalam acara tersebut agar segala kesalahan akan menjadi lebur.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Idulfitri 1441 H 2020 M di tengah pandemic Covid-19 Halal Bihalal LPMP DKI Jakarta tetap diselenggarakan dengan virtual meeting pada tanggal 1 Juni 2020 atau 9 Syawal 1441 H, di mulai pukul 09.00 WIB.  Melalui virtual meeting ini acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Bapak Sulaiman Ibrahim M.Pd, dilanjutkan dengan Pengarahan Bapak Kepala LPMP, M. Salim Somad., S.Kom., M.Pd. Pada Pengarahannya Bapak Kepala memberikan informasi tentang hal-hal yang kemungkinan akan diberlakukannya new normal setelah PSBB diberlakukan selama 3 bulan yang sudah dilewati.

Tausiah agamapun mengisi acara Halal Bihalal ini  dengan tema merajut Silaturahmi memaknai hakikat Idulfitri yang disampaikan oleh  Ustadz M. Burhanuddin, Lc. M.Pd.I dan doa penutupnya. Pada tausiah ini  nara sumber menyampaikan bahwa silaturahmi adalah istilah yang sering dipakai untuk saling mengunjungi keluarga, relasi, tetangga, serta teman yang dekat maupun jauh. Di negara-negara Arab, budaya silaturahmi saat Idulfitri seperti yang ada di Indonesia ini tidak pernah ada. Nabi Muhammad sendiri tidak pernah mencontohkannya secara khusus untuk saling mengunjungi saat Idulfitri. Nabi saw hanya memberikan contoh dengan selalu berangkat dan pulang shalat Id melalui dua jalan yang berbeda agar bisa bertemu banyak orang yang bergantian dapat bersilaturahmi. Silaturahim yang dilakukan Nabi saw pun setiap saat, tidak hanya terbatas saat Idulfitri. Di Indonesia silaturahmi ini sudah lazim dilakukan terutama saat Idulfitri tiba. Idulfitri memang saat yang tepat untuk bersilaturahim.

Menyambung persaudaraan atau bersilaturahim adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Allah telah menjanjikan kepada orang yang menjalin silaturahmi dengan balasan surga. Dalam sebuah hadis dari Al Ayyub Al Anshary bahwa Rasulullah pernah suatu kali ditanya oleh seorang laki-laki, ”Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku suatu perkara yang bisa mengantarkanku ke surga!” Rasulullah menjawab, ”Menyembah Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,  dan bersilaturahmi. ” Allah juga sangat mengecam siapa saja yang memutuskan silaturahim. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ancaman dari Allah bagi siapa saja yang memutuskan tali persaudaraan sesama muslim seperti ditunjukkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahim,” (HR Bukhori-Muslim).

Pada masa Pandemi ini, ternyata banyak cara yang dapat dilakukan walaupun tidak bisa bertemu langsung, tapi dengan kemajuan teknologi  sms, whatsapp, v-call dan virtual meeting dapat dilakukan sebagai upaya silaturahmi ini. Dan ternyata silaturahmi banyak sekali manfaatnya. Dengan bersilaturahmi, keluarga yang jauh akan terasa dekat kembali, saudara dan kawan lama bisa berkumpul, bahkan orang yang berseteru bisa rukun kembali.

Dengan saling berkumpulnya saudara dan teman yang selama ini terpisah serta rukunnya kembali orang yang sebelumnya berseteru, insya Allah akan dapat disatukan kembali hubungan persaudaraan. Diharapkan dengan terjalinnya kembali persaudaraan, umat Islam yang bersatu dan bersaudara akan terwujud kembali seperti ketika Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajir dan Anshar di Madinah. Pesan nara sumber  diakhir tausiahnya adalah Silaturahim seharusnya tidak hanya dilaksanakan saat Idulfitri, tetapi sedapat mungkin setiap ada kesempatan. Semoga niat baik kita untuk menjalin kembali persaudaraan ini diridhoi Allah. Amin.

Acara Halal Bihalal ini diakhiri dengan ucapan, doa dan pantun Idulfitri yang disampaikan oleh semua pejabat dan seluruh staf yang hadir satu persatu  pada virtual meeting ini.  Kegiatan ini memberikan kesan yang sangat mendalam untuk seluruh staf, karena seluruh staf diberikan kesempatan untuk memberikan ucapan, doa ataupun pantun sesuai dengan kompetensinya. Dan ini menjadi pengobat rindu seluruh staf untuk kembali ke kondisi dunia kerja yang normal seperti sebelum ada pandemic. Kembali ke Fitri untuk selalu berbuat baik dan lebih baik lagi…

Indahnya Silaturahmi…. Semoga Pandemi ini segera berlalu (dsl)

Bagikan ..

Eyoni Maisa

Bagikan ..