DWP Kemdikbudristek dan DWP BPMP Provinsi DKI Jakarta: “Manfaat Membaca Nyaring untuk Menumbuhkan Daya Pikir Kritis Anak.
DWP (Dharma Wanita Persatuan) Kemdikbudristek berkolaborasi dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek menyelenggarakan Webinar Literasi dengan tema “Manfaat Membaca Nyaring untuk Menumbuhkan Daya Pikir Kritis Anak” yang dilaksanakan secara hybird (luring dan daring) pada tanggal 20 Oktober 2022. Sejumlah 100 peserta luring dan lebih dari 2600 peserta daring terlibat aktif pada kegiatan webinar. Adapun peserta webinar ini merupakan pengurus dan anggota DWP Kemdikbudristek, termasuk di dalamnya DWP BPMP Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Bulan Bahasa Tahun 2022 dan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi dalam keluarga kepada seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan di seluruh Indonesia.
Kegiatan webinar ini diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Ibu Teti Herawati Aminudin Aziz selaku ketua Panitia. Pada kesempatan ini, Ibu Teti menjelaskan secara rinci terkait tujuan, peserta, dan narasumber yang terlibat pada kegiatan. Beliau berharap, webinar ini dapat turut membangun budaya literasi melalui keluarga, khususnya literasi pada anak usia dini dan usia sekolah serta mampu meningkatkan daya pikir kritis anak melalui kegiatan membaca nyaring.
Selanjutnya sambutan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek (Bapak E. Aminudin Aziz), yang menyampaikan bahwa beliau menyambut dengan baik webinar ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi pada keluarga dan menjelasakan secara lengkap langkah-langkah yang telah dilaksanakan lembaganya untuk meningkatkan literasi di tanah air.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemdikbudristek (Ibu Franka Nadiem Makarim) dalam sambutannya menyampaikan bahwa membaca nyaring sangat penting bagi anak-anak, karena anak akan mengenal bunyi, intonasi, menambah kosa kata dari bahan bacaan yang dibaca, serta melatih percaya diri pada anak-anak. Selain itu, Ibu Franka mengajak kita semua untuk memulai langkah awal untuk membangun daya kritis anak yang dapat dimulai dari rumah yaitu dengan membaca nyaring.
Ketua 1 DWP Pusat Bidang Pendidikan (Ibu Suyani Agung Kuswandono) yang mewakili Ketua Umum DWP, membuka acara ini dengan menyampaikan bahwa mengenalkan anak membaca dan membaca nyaring sejak dini sangatlah berguna untuk meningkatkan kebiasaan membaca serta menumbuhkan minat baca anak Indonesia sehingga dapat mengubah peringkat literasi Indonesia di dunia pada masa yang akan datang.
Sementara itu Mendikbudristek (Bapak Nadiem Anwar Makarim) mengajak para orang tua dan pengajar untuk mulai membudayakan aktivitas membaca nyaring bersama anak-anak, karena kegiatan membaca nyaring dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Beliaupun menghimbau membudayakan membaca pada anak harus dimulai dari keluarga, dimulai dari anak pada usia dini, serta dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan. Terpenting juga, orangtua dan pengajar harus berkolaborasi menghadirkan lingkungan pembelajaran yang nyaman untuk anak.
Untuk memberikan pengutan pada webinar ini hadir Narasumber yakni Dokter Spesialis Anak dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak RSAB Harapan Kita (Ibu Eva Devita Harmoniati) dan Penggiat Membaca Nyaring Indonesi (Ibu Roosie Setiawan) dengan dipandu moderator artis cantik yaitu Ibu Shahnaz Haque. Ibu Eva menjelaskan dengan lengkap materi tentang “Stimulasi Perkembangan Bahasa dan Literasi pada Anak”. Beliau memaparkan materi mulai dari penjelasan tentang masa emas perkembangan anak; tahapan perkembangan bicara, bahasa dan literasi; Cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi perkembangan bicara, bahasa dan literasi; sampai dengan peran membaca nyaring dalam perkembangan bahasa dan literasi pada anak.
Adapun Ibu Roosie memaparkan materi dengan lugas terkait “Manfaat Membaca Nyaring untuk Menumbuhkan Daya Fikir Kritis Anak”. Ibu Roosie menjelakan materi mulai dari pengertian berpikir kritis, tahapan yg dilakukan pada membaca nyaring, dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk memancing berpikir kritis anak selama proses membaca nyaring. Beliau menegaskan kepada semua pihak bahwa tujuan dalam membaca nyaring bukanlah menyelesaikan membaca suatu buku, terpenting adalah bagaimana menikmati proses tanya jawab yang berlangsung bersama anak ketika membaca nyaring, dalam proses itulah kita dapat menumbuhkan daya pikir kritis pada anak.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar, tertib, dan diskusi yang hangat antara para peserta dengan 2 orang narasumber hebat ini. Kegiatan ditutup dengan pengumuman hadiah bagi para peserta baik yang hadir secara daring dan luring. Diharapkan melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan tambahan wawasan terkait literasi khususnya membaca nyaring dalam membangun daya kritis pada anak serta menjadikan peringatan Bulan Bahasa tahun ini sebagai momentum untuk membangun literasi dalam keluarga. (Nurfa)