Artikel

Dukung Perkembangan Pendidikan Anak melalui Transisi PAUD ke SD
Dini Agustina, S.I.Kom, M.I.Kom

Transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang Menyenangkan adalah salah satu tonggak penting dalam perkembangan pendidikan anak. Proses ini memerlukan perhatian khusus dan pendekatan yang tepat agar anak-anak dapat merasakan pengalaman yang menyenangkan dan mendukung perkembangan mereka. Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan adalah gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD/MI/sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru. Program ini merupakan program Merdeka Belajar Episode 24.

Program ini dilatarbelakangi adanya miskonsepsi praktik pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini dan SD yang masih sangat kuat di masyarakat. Selama ini kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD dan SD kelas awal sangat berfokus pada baca, tulis hitung (calistung) dan dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar. Selain itu kemampuan calistung dipahami dengan sempit, dianggap dapat dibangun secara instan, serta diterapkan sebagai salah satu syarat masuk SD. Melalui program ini diharapkan dapat merubah paradigma pandangan guru, orangtua, dan masyarakat bahwa transisi PAUD ke SD harus dibangun dengan cara-cara yang menyenangkan bagi anak.

Terdapat tiga pesan utama yang ingin disampaikan dalam program ini, yaitu memastikan syarat masuk SD/MI dilaksanakan tanpa tes calistung sesuai regulasi tentang PPDB yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan melalui Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di 2 Minggu Pertama masuk sekolah; memastikan terjadinya proses transisi yang lancar dan mulus pada tahun ajaran baru untuk murid PAUD dan SD/MI; serta memupuk kemampuan fondasi anak secara menyeluruh dan berkelanjutan di PAUD dan SD/MI.

Pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dalam Minggu Pertama pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan anak dengan lingkungan sekolah, warga sekolah serta pembiasaan kebiasaan di sekolah. Pada Minggu kedua, pembelajaran difokuskan pada bagaimana sekolah (guru) mengenal kemampuan anak. Pada tahap ini guru melakukan asessmen awal tanpa melakukan tes. Melalui pembelajaran yang menyenangkan, guru dapat mengamati kekuatan dan kelemahan setiap anak sehingga dapat merancang pembelajaran yang difokuskan pada pengembangan 6 kemampuan fondasi anak. Asesmen ini dilaksanakan bukan untuk melakukan labeling atau pelabelan kepada kemampuan anak, siap atau tidak siap nya anak, tetapi untuk mencarikan solusi dengan merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Pada masa dua minggu pertama di tahun ajaran baru SD adalah masa yang sangat penting bagi anak. Pada masa ini anak mengalami perubahan lingkungan sosial sehingga harus belajar beradaptasi. Jika dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan dan bermakna, maka akan menimbulkan pemaknaan belajar yang postif terhadap anak. Anak menjadi senang belajar dan akan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tetapi apabila dilakukan dengan cara-cara yang tidak menyenangkan, anak akan merasa tertekan, malas berangkat ke sekolah, dan menganggap belajar menjadi suatu beban.

Program Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan juga berusaha memupuk kemampuan fondasi anak secara menyeluruh dan berkelanjutan di PAUD dan SD/MI. Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan pondasi yang holistik, bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya. Kemampuan ini perlu dibangun secara efektif, bertahap, dan menyenangkan. Perubahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu pembelajaran dari Kementerian yang dapat diakses melalui laman https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/

Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan ini membutuhkan kolaborasi antara Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan, Satuan Pendidikan, Guru, Orang Tua, dan Masyarakat. Pertukaran informasi antara guru PAUD dan SD sangat diperlukan. Guru PAUD memberikan dorongan yang sesuai kepada anak-anak serta mempersiapkan secara mental dan emosional serta memberikan informasi tentang perkembangan anak-anak PAUD kepada Guru SD. Guru SD dapat menggali informasi dari guru PAUD dan melanjutkan pembelajaran yang mengembangkan 6 kemampuan fondasi anak dengan cara yang menyenangkan seperti yang dilakukan pada jenjang PAUD. Jika hal ini terjadi maka Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan dapat berjalan mulus.

Transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan adalah perjalanan yang penting dalam kehidupan anak-anak. Dengan pendekatan yang mendukung kolaborasi yang baik antara guru dan orang tua, serta perhatian terhadap kebutuhan individual anak-anak, kita dapat memastikan bahwa mereka merasakan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan saat memasuki dunia SD. Ini adalah fondasi yang kuat untuk perkembangan pendidikan mereka yang lebih lanjut.

Semangat kolaborasi untuk mendukung perkembangan pondasi anak menjadi lebih baik melalui Transisi PAUD ke SD!

Bagikan ..

Noor Fatimah

Bagikan ..