Artikel

DEEP LEARNING MUDAH DAN SERU !!!
Upi Purnamasari, Widyaprada BPMP DKI Jakarta

DEEP LEARNING, akhir-akhir ini jadi pembicaraan dan buah bibir dikalangan pendidik, mulai dari guru, pengawas dan tenaga kependidikan lainnya. Webinarpun banyak diselenggarakan dengan tema Deep Learning. Mungkin sahabat BPMP DKI Jakarta sudah mengikuti webinar tentang hal ini, tetapi umumnya webinar hanya membahas sebatas konsep dan teori. Untuk praktiknya seperti apa, yuk coba kita bahas bersama.

Menurut Puskurjar, Kemendikdasmen:2025, definisi deep learning: yaitu pendekatan pembelajaran yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), menyenangkan (joyful) olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika) dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.

Definisi tersebut bukanlah hal yang baru, sahabat pasti sudah sering melakukannya. Menurut saya, deep learning mudah dan seru jika diimplementasikan. Teknik ini dapat membahas berbagai topik yang bermanfaat bagi anak. Sebagai contoh sederhana salah satu topik pembelajarannya yaitu mengenai bunga. Selama ini ketika kita mengajarkan bunga kepada anak, mungkin kita hanya menyampaikan bahwa bunga itu cantik, berwarna-warni, sangat indah dan enak dipandang mata. Pada deep learning kita tidak hanya membahas bunga dari sisi penampilan luarnya saja, namun harus lebih mendalam saat mempelajarinya. Sebagai contoh, kita membahas struktur bunga yang rumit, bagian-bagian bunga dan fungsinya, manfaat bunga bagi kehidupan dan kelestarian alam, habitat, jenis, serta masih banyak lagi semua tentangnya yang dapat dibahas lebih jauh.

Selain dari sisi materi yang lebih mendalam, agar pembelajaran deep learning dapat mencapai tujuan yang optimal, maka saat kita menyampaikan hal tersebut kita harus mengkondisikan lingkungan dan suasana belajar yang mendukung. Misalnya belajar tentang bunga agar lebih mendapatkan kesan, maka pembelajaran bisa dilaksanakan di luar kelas atau bisa juga di ruang kelas. Ketika dilaksanakan di ruang kelas maka anak diminta untuk membawa bunga apapun jenisnya yang mereka temui di lingkungan sekitar mereka. Dengan memberi pengalaman langsung, harapannya model ini dapat menggugah rasa ingin tahu anak untuk mempelajari bunga secara lebih mendalam. Tentu saja dengan pembelajaran yang dilakukan dengan cara ini akan jauh menyenangkan dibanding jika anak hanya mendengarkan konsep dan teori mengenai bunga tanpa melakukan pengamatan langsung pada bunga tersebut, hal ini termasuk dalam pembelajaran yang menyenangkan (joyful).

Pembelajaran dimulai dengan memberikan ilustrasi bunga yang dengan komposisi bunga sempurna atau lengkap, seperti bunga sepatu. Selanjutnya kita sampaikan bahwa masih banyak rahasia pada bunga yang bisa digali dan dipelajari lebih mendalam. Bagaimana bunga tersusun menjadi satu kesatuan yang indah dipandang mata, dan setiap bagiannya memiliki fungsi tersendiri. Lalu lebih detail lagi bagian terkecil dari bunga yaitu serbuk sari yang selama ini kita lihat seperti butiran debu, ternyata di bawah mikroskop memiliki bentuk yang sangat menakjubkan, dan jumlahnya tidak terkira banyaknya. Begitu juga dengan putik yang ternyata dibawahnya ada saluran menuju ovary dan didalamnya ada sel telur yang siap dibuahi saat terjadi penyerbukan. Selanjutnya banyak fakta unik pada bunga yang membuatnya menjadi indah dipandang mata, yaitu yang disebut “Golden Ratio” atau rasio emas yaitu 1 : 1,618 (𝛟 ; phi). Perbandingan ini menyebabkan proporsionalnya bentuk bunga, perbandingan lebar dan panjang mahkota sempurna dan tepat, sehingga terjadi harmonisasi yang sangat indah, dan ini bisa kita lihat pada bunga mawar. Selain itu kita juga bisa melihat bunga yang terdiri atas bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga majemuk kita bisa menjumpai bunga-bunga kecil yang tumbuh bersamaan, contoh pada bunga Zinnia/bunga kertas.

Seluruh pembahasan di atas merupakan contoh bentuk pembelajaran mendalam dari sebuah bunga. Pembelajaran seperti ini akan melibatkan kesadaran (mindful) pada anak dan harapannya bisa membawa anak ingin tahu lebih banyak tentang bunga tersebut, serta menyadari bahwa semua diciptakan oleh Allah SWT. Anak jadi lebih paham ayat Al-quran surat Ali-Imran ayat 191, bahwa semua yang Allah SWT ciptakan di dunia ini tidak ada yang sia-sia, tidak ada satu bagianpun dari bunga tersebut yang diciptakan dengan sia-sia karena semua memiliki makna, arti serta memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia ini.

Selanjutnya kita ajak mereka menganalisis serta mengevaluasi, kondisi ketika bunga tidak ada di dunia. Bayangkan jika tidak ada bunga, mungkin kita tidak akan pernah tahu rasanya buah karena bunga merupakan awal munculnya buah melalui proses penyerbukan dan pembuahan. Proses tersebut juga melibatkan serangga yang mendapatkan makanannya dari bunga. Hal ini menimbulkan terjadinya hubungan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan antara bunga dan serangga. Hubungan tersebut berdampak juga pada kehidupan manusia, karena kita jadi bisa merasakan manisnya madu yang dihasilkan oleh serangga, terutama lebah. Semua ini terjadi atas Kehendak Sang Maha Kuasa dan itulah harmonisasi alam, yang harus dijaga kelestariannya.

Ternyata hanya dengan mendalami bunga akan membuat kita lebih menghargai keberadaan bunga, mendekatkan diri pada Sang Pencipta Allah SWT, dan mengagumi ciptaan-Nya yang sangat luar biasa dan sempurna. Hal ini dapat membentuk karakter beriman dan bertakwa pada Sang Pencipta, Allah SWT. Selain itu, hanya dari bunga juga bisa terbentuk karakter lainya yaitu menyayangi dan menjaga lingkungan alam semesta. Anak juga akan memiliki nalar kritis dan karakter kreatif, karena anak didorong untuk berpikir lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan bunga. Ilmu yang dipelajari tidak hanya dari sisi biologi, namun juga keberkaitannya dengan berbagai aspek kehidupan seperti kebutuhan harian, ekonomi, lingkungan, budaya, sejarah, bahkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan sebagainya. Semua disampaikan secara holistik dan terpadu. Dengan demikian pembelajaran ini akan memberikan makna dan kesan yang sangat mendalam, inilah yang disebut dengan (meaningful learning).

Nah, bagaimana sahabat? mudah bukan menerapkan Deep Learning?

Melalui pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung dan kontekstual, sebagai contoh anak mengamati bunga dan bagiannya serta seluruh aspek proses yang terjadi pada bunga secara mendalam, maka pembelajaran telah diterapkan secara berkesadaran, bermakna dan menyenangkan. Selain itu kita juga telah mengajak anak melakukan olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika) dan olah raga (kinestetik) secara holistik serta terpadu. Dengan demikian semua hal yang diharapkan dalam proses pemahaman anak saat proses pembelajaran tercapai seluruhnya serta Deep Learning-pun terimplementasi dengan baik. Selamat mencoba untuk materi lainnya.
Untuk mengetahui implementasinya bisa klik tautan berikut : Contoh Pengembangan bahan ajar

 

Bunga mawar : Rosa sp. Mahkota bunganya sangat cantik dan mengikuti Golden Ratio

Bunga Zinnia / bunga kertas, Merupakan contoh bunga majemuk

Bagikan ..

alino

Bagikan ..