BerBaRing Edisi HUT Kota Jakarta ke-494: “Mengatasi Kesulitan Belajar Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh”
Oktora Melansari, S.Sos, MA
Belajar Bersama dalam Jaringan (BerBaRing) LPMP Provinsi DKI Jakarta Edisi khusus memperingati Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-494 pada tanggal 22 Juni 2021 mempersembahkan tema spesial “Mengatasi Kesulitan Belajar Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh” dengan dua narasumber ahli Dr. Selly C Anggoro, SpKFR, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (PERDOSRI JAYA) RSUP Persahabatan-Klinik Anakku dan Dr. Natris Idriyani, M.Si, M.Psi, Psikolog dipandu oleh moderator Dr. Rita Kumalasari, SpKFR, Dokter Klinik Mitra LPMP Provinsi DKI Jakarta dan MC Sri Rakhmawanti, SE, MM.
Plt. Kepala LPMP Provinsi DKI Jakarta, Moh. Salim Somad, S.Kom, M.Pd dalam arahan pada Pembukaan Kegiatan menyampaikan bahwa pandemi yang sudah berjalan lebih dari satu tahun amat berdampak pada berbagai bidang kehidupan termasuk dunia pendidikan, apalagi trend positif covid 19 luar biasa meningkat dan harus kita waspadai. Berbagai kebijakan pendidikan telah diterapkan oleh pemerintah, salah satunya melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), namun PJJ ini nyatanya menimbulkan permasalahan yang cukup serius seperti kebosanan siswa belajar jarak jauh karena tidak dapat berinteraksi langsung dengan teman-teman dan guru, motivasi siswa yang menurun, keluhan fisik akibat penggunaan gawai yang cukup intensif, timbulnya gangguan perilaku akibat kurangnya bergaul karena sering di rumah, dll. Permasalahan yang timbul ini tentunya berpengaruh pada hasil belajar siswa dan bila tidak ditangani dengan serius maka akan timbul learning lost generation, oleh karena itu LPMP Provinsi DKI Jakarta sebagai UPT Kemendibudristek akan membantu meminimalisir dan memberikan solusi melalui kegiatan Belajar Bersama Dalam Jaringan (BerBaRing) yang menghadirkan narasumber yang kompeten, yakni dokter dan psikolog yang akan memberikan pencerahan dan mengupas dampak psikologis PJJ yang dialami anak-anak antara lain stress karena minimnya interaksi dengan teman dan guru, stress dalam memahami pelajaran, sehingga psikologi anak akan tetap stabil.
Pada sesi pertama Dr. Selly memaparkan terkait trend Covid 19 yang makin meningkat di dunia termasuk Indonesia. Hal ini tentunya berdampak pada setiap aspek kehidupan tak terkecuali bidang pendidikan yang harus melaksanakan PJJ untuk menghindari penyebaran Covid terutama pada anak-anak. Dampak positif dan negatif serta langkah-langkah bagaimana mengatasi kesulitan belajar pada anak serta tips pengasuhan masa pandemi dijelaskan secara jelas oleh narasumber muda dan cantik ini.
Menurut dokter Selly, Prinsip PJJ pada Anak dengan Kesulitan Belajar adalah:
- Bangun kekuatan dari kelebihan yang dimiliki anak – UNIK !!
- Kompensasi kekurangan atau kelemahan pada anak
- Buat struktur rutin: jadwal dan periode istirahat
- Beri arahan satu langkah, step-by-step (sedikit dan singkat)
- Tingkatkan kompleksitas tugas secara sistematis dan bertahap (cari momentum)
- Gunakan teknik multisensoris, menggunakan panca indera
- Kenali rasa takut anak
- Ajari anak aktivitas yang menenangkan (deep breathing, positive self-talk)
- Selalu gembira
- Berdoa
Selanjutnya di sesi kedua Dr. Natris menjelaskan lebih jauh tentang dampak pandemi dari sisi psikologis. Wabah pandemi ini, banyak siswa mengalami masalah psikologis yang mempengaruhi siswa tidak hanya akademik tetapi seluruh kepribadian (WHO, 2020). Muncul masalah psikologis dengan tanda kecemasan, stress, frustasi dan depresi pada siswa maupun pengajar, seperti kesulitan berkonsentrasi atau tertidur. Namun, beberapa berisiko mengembangkan reaksi yang lebih serius seperti depresi berat dan perilaku bunuh diri. Stress akademik, tantangan menghadapi kesulitan belajar jarak jauh dan strategi mengatasi kesulitan belajar dibahas pula dalam sesi ini.
Psikolog sekaligus Lektor di Fakultas Psikologi UIN Jakarta ini menjelaskan langkah mengatasi kesulitan belajar jarak jauh antara lain :
- Identifikasi kesulitan yang dihadapi siswa (Jenis kesulitan dan tingkat kesulitan yang dihadapi)
- Komunikasikan dengan pihak terkait
- Membuat komitmen bersama
- Menentukan target capaian perubahan perilaku yang diharapkan
- Tentukan alternative solusi secara kreatif dan inovatif
- Aplikasikan 1 strategi penyelesaian masalah terkait kesulitan belajar yang dihadapi siswa
Pembahasan materi dilanjutnya dengan dialog interaktif yang diikuti oleh 200 peserta dengan sangat antusias. Pertanyaan seputar materi melalui kolom chat maupung secara langsung dijawab dengan jelas dan tuntas oleh kedua narasumber. Namun karena waktu yang terbatas tidak semua pertanyaan dapat dijawab oleh narasumber.
Diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua, guru, anak dan pemerintah serta semua pihak terkait untuk mengatasi permasalahan PJJ di masa pandemi ini. Semoga dengan kegiatan BerBaRing ini dapat membantu memberikan solusi dan pencerahan bagi dunia pendidikan.
Pandemi covid 19 tidak menyurutkan langkah kita untuk melakukan yang terbaik, yang dapat kita lakukan untuk pendidikan yang tuntas dan berkualitas. (Moh. Salim Somad)