BELAJAR HEBAT PENUH TANTANGAN BERSAMA WIDYAPRADA (BHETAWI) “Inspirasi Pembelajaran Berbasis Literasi Numerasi yang Menyenangkan, Kontekstual dan Bermakna”
Sri Rakhmawanti, S.E., M.M.
Dalam kajian literasi yang diadakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Balitbang Kemendikbudristek menggunakan soal-soal setara PISA pada peserta didik kelas X di 34 provinsi, diperoleh rerata kemampuan membaca peserta didik tersebut berada di level 3, yaitu mampu menyelesaikan tugas-tugas membaca dengan kompleksitas sedang, seperti menemukan beragam informasi, membuat tautan antara berbagai teks, dan menghubungkannya dengan pengetahuan sehari-hari yang sudah dikenal.
Hanya sedikit peserta didik (sekitar 18,8%) yang menunjukkan kemampuan membaca pada level 4 dan 5, yaitu mempu mengidentifikasi makna tersirat, menafsirkan makna dari gaya bahasa dan mengevaluasi teks secara kritis, mengelola informasi yang sulit ditemukan dalam teks, menyimpulkan informasi dalam teks yang relevan dengan pertanyaan, membangun hipotesis, memanfaatkan pengetahuan khusus, dan mengakomodasi konsep yang mungkin bertentangan dengan harapan.
Oleh karena itu, para pendidik perlu mengembangkan keterampilan bernalar peserta didik agar mereka menjadi pembelajaran sepanjang hayat yang mampu menghadapi tantangan hidup abad ke-21.
Melalui kegiatan Bhetawi kali ini para pendidik diajak untuk berdiskusi bagaimana strategi meningkatkan kompetensi literasi numerasi siswa sehingga siswa mampu bernalar dengan tepat.
Tayang pamungkas di tahun 2022, kegiatan Bhetawi pada hari Jumat, 18 November 2022 pukul 09.00 – 11.00 WIB mengupas mengenai capaian kemampuan literasi numerasi anak Indonesia, kecakapan hidup yang dapat diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana membangun pembelajaran berbasis literasi numerasi yang menyenangkan, kontekstual dan bermakna. Narasumber kegiatan Bhetawi edisi pamungkas tahun ini adalah Upi Purnamasari, S.Si, Widyaprada Ahli Muda sekaligus Ketua Pokja Penjaminan Mutu Pendidikan. Peserta yang hadir berasal dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, PKBM, dan SLB berjumlah 150 orang.
Pada penjelasannya, Bu Upi menyampaikan bahwa literasi merupakan kemampuan berbahasa yang mencakup kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis serta kemampuan berpikir dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan numerasi adalah kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan berhitung dalam kehidupan sehari-hari dan menginterpretasikan informasi kuantitatif yang ada di sekitar kita. Kemampuan ini dibuktikan dengan adanya rasa nyaman terhadap bilangan dan kepandaian dalam mengaplikasikan keterampilan matematika
Lebih lanjut Bu Upi menjelaskan dalam merancang pembelajaran berbasis literasi numerasi. Pembelajaran berbasis literasi dan numerasi merupakan salah satu kompetensi pembelajaran yang bersifat general dan mendasar sehingga perlu dirancang dengan terlebih dahulu mengidentifikasi karakteristik dan capaian literasi numerasi peserta didik. Alur merancang pembelajaran berbasis literasi numerasi adalah sebagai berikut :
- memetakan dan mempelajari kompetensi dasar/capaian pembelajaran yang akan diajarkan
- menentukan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran
- menentukan sumber bacaan yang dekat dengan pengalaman peserta didik
- merancang pembelajaran dan mengelola kelas
- menentukan asesmen, refleksi, dan umpan balik
Selanjutnya Bu Upi menyampaikan masih terdapat miskonsepsi dalam pembelajaran berbasis literasi numerasi yang masih berpusat pada mapel Bahasa Indonesia dan Matematika di satuan pendidikan. Ini penting untuk diluruskan karena sesungguhnya kecakapan literasi numerasi tidak hanya terpaku pada dua mapel itu, tetapi ke seluruh mapel yang dipelajari. Kecakapan literasi numerasi ini bersifat holistik dan pembelajarannya perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Di akhir penyampaian materi, Bu Upi memberikan berbagai contoh aktivitas pembelajaran yang menguatkan kecakapan literasi numerasi peserta didik.
Semoga dengan pembelajaran berbasis literasi numerasi, kecakapan literasi numerasi peserta didik makin meningkat dan peserta didik mampu hidup di jamannya nanti.