BebaringProgram Inovasi

Belajar Bersama Dalam Jaringan (Berbaring) Webinar Series “Implementasi Kurikulum Merdeka Di Satuan Pendidikan” Episode 3: Merancang Pembelajaran (Menyusun Tp Dan Atp)
Oktora Melansari, S.Sos, MA

Webinar Series Belajar Bersama dalam Jaringan (Berbaring) bertema  “Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Satuan Pendidikan” saat ini memasuki Episode 3 dengan materi Merancang Pembelajaran, yaitu menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Seperti episode-episode sebelumnya, tema ini begitu diminati oleh Sahabat Berbaring. Lebih dari 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti acara yang diselenggarakan pada Jumat, 24 Juni 2022 secara daring.

Menampilkan narasumber ahli Dr. Susanti Sufyadi, S.Pd, MA (Dosen Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat) dan dipandu oleh Moderator Rosmida Simanjorang, M.Pd                       (Widyaprada Ahli Madya BPMP Provinsi DKI Jakarta) membahas secara jelas terkait Kebijakan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka, Memahami Pembelajaran Paradigma Baru, Memahami Capaian Pembelajaran, Identifikasi Awal, Merancang Pembelajaran Terdiferensiasi, dan Evaluasi Pembelajaran.

Pada paparannya, Ibu Susanti menjelaskan bahwa pembelajaran paradigma baru menekankan pada upaya untuk memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dengan keselarasan antar komponen kurikulum, pembelajaran, dan assesmen, pendidik memiliki keleluasaan untuk  merancang pembelajaran dan assesmen yang terbuka dan dinamis. Proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran, serta  memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik lainnya serta kepada  pendidik. Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak, berawal dari pemetaan kompetensi,  perencanaan, dan pelaksanaan pembelajaran serta pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki  pembelajaran agar dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan assesmen.

Mengutip pernyataan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara: “Budi pekerti, watak atau  karakter, itulah bersatunya gerak pikiran, perasaan dan  kehendak atau kemauan, yang  lalu menimbulkan tenaga…. Dengan adanya ‘budi pekerti’  itu tiap-tiap manusia berdiri  sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat  memerintah atau menguasai  diri sendiri. Inilah manusia yang  beradab dan itulah maksud dan  tujuan pendidikan dalam garis  besarnya”. Pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut mengindikasikan bahwa  kemandirian dan upaya untuk senantiasa memerdekakan diri adalah  tujuan yang ingin dicapai melalui proses belajar sepanjang hayat.

Pelajar sepanjang hayat juga membutuhkan kemampuan bernalar kritis, karena mereka selalu terstimulasi untuk menjawab  pertanyaan-pertanyaan dalam benak mereka. Atas dasar itulah pelajar sepanjang hayat dikaitkan erat dengan kemampuan literasi  dan numerasi, bernalar kritis dan kreatif, aktif mencari, memanfaatkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan mengambil keputusan berdasarkan  pertimbangan-pertimbangan yang logis.

Lebih lanjut narasumber menjelaskan bahwa Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip pembelajaran sebagai berikut:

  1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan  tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta  mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
  2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
  3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
  4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,  lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat  sebagai mitra.
  5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Sedangkan prinsip asesmen yaitu:

  1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi  pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik  untuk guru, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam  menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
  2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,  dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
  3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan  tentang langkah selanjutnya.
  4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan  informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan  kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya.
  5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,  dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta  didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan  menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. CP ini memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun  secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik  pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.

Untuk menyusun rencana  pembelajaran, jabaran kompetensi  pada Capaian Pembelajaran perlu  dipetakan ke dalam tujuan  pembelajaran dan alur tujuan  pembelajaran. Peta kompetensi  tersebut kemudian digunakan  sebagai acuan untuk  mengembangkan perangkat ajar.

Tujuan pembelajaran yang ideal terdiri dari dari 2 komponen berikut:

  • Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
  • Lingkup materi yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran.

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:

Alur tujuan pembelajaran menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang  menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi dalam satu fase.

Penjelasan terkait bagaimana merumuskan Capaian Pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran serta alur tujuan pembelajaran dijelaskan dengan amat jelas dan terperinci oleh narasumber disertai contoh-contohnya yang kemudian dilanjutkan diskusi tanya-jawab yang diikuti secara antusias oleh para peserta.

Semoga dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat semakin menambah  pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan dalam merancang pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud sesuai target yang diharapkan.

Keseluruhan rangkaian Berbaring ini dapat anda saksikan kembali melalui kanal Youtube Official BPMP DKI Jakarta pada link:

http://www.youtube.com/watch?v=-V1cIWdoW9Q

 

 

Bagikan ..

Noor Fatimah

Bagikan ..