Belajar Bersama Dalam Jaringan (BerBaRing), “Penguatan Karakter di Masa Pembelajaran Jarak Jauh”
Sri Rakhmawanti, S.E., M.M.
Pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh yang dilaksanakan selama masa pandemi dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Ketika pendidikan harus menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), ketika siswa harus belajar dari rumah, ketika guru harus mengajar dari rumah, maka siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan karakter siswa? Lalu bagaimana implementasinya?
Pada kegiatan BerBaRing, Jumat tanggal 16 April 2021, disampaikan konsep dan implementasi penguatan pendidikan karakter selama PJJ. Dr. Asmangiyah, Widyaprada LPMP Provinsi DKI Jakarta, selaku narasumber mengawali dengan membuka wawasan pemahaman bagaimana penguatan pendidikan karakter selama PJJ belajar dari rumah melalui pemahaman konsep dasar dari penguatan pendidikan karakter, peran guru dan orang tua ketika belajar dari rumah.
Dr.Asmangiyah menjelaskan bahwa pendidikan karakter selama PJJ belajar dari rumah merupakan kolaborasi antara guru dan orang tua dengan tetap dikawal dan dikontrol oleh guru. Misalnya dengan memberikan penugasan kepada anak dan menyiapkan lembar kontrol karakter. Guru dapat mengembangkan lembar kontrol karakter untuk diberikan kepada orang tua. Lembar kontrol tersebut dinilai oleh guru, setelah itu guru memberikan umpan balik.
Berbagai ragam belajar dapat dilakukan dalam penguatan pendidikan karakter selama PJJ.
Beberapa tips dari narasumber untuk menghidupkan penguatan pendidikan karakter selama belajar dari rumah:
- Gunakan media yang disukai anak dalam pemberian tugas, bisa menggunakan buku cerita atau vlog bersama dan disesuaikan dengan usia anak.
- Bila ingin memastikan kejujuran anak selama pembelajaran, lakukan pendekatan secara personal kepada anak dan pahamkan kepada orang tua bahwa kejujuran anak dalam menyelesaikan tugas sangat penting membangun karakter anak.
- Untuk mensiasati kebosanan, maka dapat dirancang penugasan berbasis proyek.
- Ciptakan pembelajaran yang interaktif selama tatap muka daring.
Kegiatan yang dipandu oleh moderator Ani Purwati, M.Pd, diikuti oleh 220 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia yang begitu antusias mengikuti kegiatan terutama pada sesi Tanya jawab yang berlangsung secara interaktif. Tidak hanya pertanyaan yang disampaikan namun juga sharing pengalaman peserta lain yang semakin menambah wawasan para peserta serta narasumber.
Semoga materi kali ini dapat membantu para pendidik dalam menguatkan pendidikan karakter selama pembelajaran jarak jauh.
Mari kita kawal pembangunan karakter untuk generasi bangsa untuk negeri yang lebih baik di masa mendatang sesuai dengan visi Pendidikan Indonesia yakni mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.