Belajar Bersama dalam Jaringan (BerBaRing): “Pembelajaran Berpenalaran melalui Discovery Learning”.
Oktora Melansari, S.Sos, MA
Episode Belajar Bersama dalam Jaringan (BerBaRing) LPMP Provinsi DKI Jakarta kembali hadir di Jumat siang yang cerah pada tanggal 6 Agustus 2021 dengan menampilkan Duet Widyaprada yang bersemangat dan ceria, Sri Sulastri, S.Si, M.Pd sebagai narasumber dan Rosmida Simanjorang, M.Pd selaku moderator. Tema yang diangkat kali ini adalah “Pembelajaran Berpenalaran melalui Discovery Learning”.
Secara sadar atau tidak, semua guru sudah melakukan Discovery Learning (DL) dalam pembelajaran yang dilakukan. DL adalah pembelajaran berbasis inkuiri dan termasuk berbasis konstruktivis. Model ini akan mengajak siswa untuk memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif hingga sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery/penemuan terjadi bila seseorang terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Kegiatan yang diikuti oleh 250 peserta secara daring ini bertujuan untuk menjelaskan latar belakang diperlukannya pembelajaran berpenalaran dalam DL, merincikan landasan hukum dilakukannya model pembelajaran DL, menjelaskan konsep pada pengertian dan karakteristik DL, dan melakukan simulasi, implementasi DL dalam blended learning, yang pada akhirnya akhirnya dengan rasa ingin tahu, berpikir kritis, komunikatif, kreatif dan berani mencoba hal-hal baru yang menuju pada peningkatan mutu pembelajaran.
Selanjutnya pada paparannya, narasumber lulusan Kimia UI dan Magister Pendidikan UNJ ini menjelaskan bahwa dalam DL, peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai aktivitas menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, dan menyimpulkan yang dapat memungkinkan terjadinya generalisasi.
Beberapa kelebihan penerapan model pembelajaran Discovery Learning antara lain:
- Membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif
- Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer
- Menimbulkan rasa senang pada diri peserta didik, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil
- Metode ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
- Peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akal dan motivasinya
- Model pembelajaran ini dapat membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
- Berpusat pada peserta didik dan guru yang bersama berperan aktif mengeluarkan gagasan gagasan
- Membantu peserta didik menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
Berikut Langkah-langkah Operasional Implementasi Discovery Learning:
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dsb)
- Memilih materi pelajaran
- Menentukan topiktopik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi
- Mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
- Mengatur topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
Usai paparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang berlangsung interaktif, para peserta begitu antusias menyampaikan pertanyaan yang kemudian dijawab dengan sangat jelas dan penuh semangat oleh narasumber. Pertanyaan yang disampaikan oleh peserta antara lain dari Bangun Pardede yang menanyakan seputar penerapan DL pada siswa kelas rendah perihal kata kerja operasional bisakah diterapkan pada siswa klas 1 SD? Kemudian dijawab oleh Sri Sulastri bahwa daerah kata kerja bisa diterapkan pada matpel keterampilan dengan mengutamakan area presentasi yang sesuai dengan peserta didik. Pertanyaan lain disampaikan oleh Urip Ambaripto yang menanyakan terkait bagaimana meningkatkan motivasi siswa tanpa pemberian imbalan/hadiah. Dengan sangat rinci Sri menjelaskan bahwa meningkatkan motivasi bisa dilakukan dengan Sebutkan nama anak, beri apresiasi secara lisan sebagai bentuk prestasi mereka agar siswa merasa diperhatikan. Ini yang disebut dengan daerah umpan balik kualitatif.
Beberapa pertanyaan lain disampaikan oleh Natalina tentang bagaimana penerapan DL bagi mapel BK dan Indah Lestari, Guru Bahasa Inggris SMPN 3 yang menanyakan bisakah kita menerapkan Project Based Learning saat DL?
Untuk kembali menyaksikan keseruan diskusi dan penjelasan materi serta implementasi model pembelajaran Discovery Learning terutama di masa PJJ ini, lebih lengkap Anda dapat saksikan di kanal Youtube Official LPMP DKI di link https://bit.ly/BeBaRingDiscoveryLearning
Sungguh beragam cindera mata dan anjungan
Tetap terjaga di Taman Mini Indonesia Indah
Sungguh mantap Peserta Belajar Bersama dalam Jaringan
Tetap bersemangat meski bekerja dari rumah
=SriSulastri=