Belajar Bersama dalam Jaringan (Berbaring): “Literasi Digital Dalam Pembelajaran”
Oktora Melansari, S.Sos, MA
Belajar Bersama dalam Jaringan (Berbaring) BPMP Provinsi DKI Jakarta Edisi Bulan September 2022 digelar dengan tema tentang Literasi Digital dalam Pembelajaran, diselenggarakan pada Jumat pekan kedua dan keempat. Episode pertama pada Jumat, 16 September 2022 menghadirkan narasumber Dr. Martadi, Dosen UNESA Surabaya dengan judul “Pembelajaran Literasi Digital dalam Menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka”. Episode kedua membahas tentang “Berselancar dengan Literasi Digital dalam Pembelajaran” pada 30 September 2022 dengan narasumber Maulana Yusuf, M.Pd, Guru SDN Cipete Utara 15 Jakarta.
Kedua judul Berbaring yang diselenggarakan secara daring ini sangat menarik perhatian para peserta, karena tema yang dibahas merupakan hal yang saat ini banyak menjadi pusat perhatian masyarakat di dunia pendidikan, yaitu maraknya penggunaan internet dan media digital terutama paska pandemi COVID-1, dan sejalan dengan diluncurkannya kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Literasi Digital merupakan bagian penting dalam Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka menekankan penguatan literasi dan numerasi membutuhkan pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di semua mata pelajaran.
Dr. Martadi dalam paparannya menjelaskan 9 Komponen Pembelajaran Literasi Digital (Sumber: Steve Wheeler, Digital Literacies for Engagement in Emerging Online Cultures).
1. Social Networking
Keterampilan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di aplikasi sosial media, merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki pengguna.
Misalnya, mereka yang bekerja di dunia akademik lebih memanfaatkan sosial media berupa LinkedIn untuk mendukung hubungannya dengan para cendekiawan di seluruh dunia. Mereka yang bekerja di bidang pemasaran, memanfaatkan fitur ‘Toko’ dalam platform Instagram guna mempromosikan produk mereka.
2. Transliteracy
Upaya memanfaatkan berbagai platform untuk membuat konten, membagikan hingga mengkomunikasikannya. Hal ini lebih mengutamakan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai sosial media, grup diskusi, atau layanan online lain.
3. Maintaining Privacy
Privasi menjadi hal penting dalam literasi digital. Kita sebagai pengguna harus memahami mengenai cyber crime (kejahatan dunia maya yang melibatkan aktivitas ilegal menggunakan komputer, perangkat digital, atau jaringan). Contoh dari cyber crime yang sering terjadi adalah pencurian online lewat kartu kredit (carding), peretasan via surel, hingga pencurian informasi pribadi (phising).
4. Managing Digital Identity
Bagaimana pengguna platform menggunakan identitas secara tepat di berbagai sosial media yang kita miliki.
5. Creating Content
Keterampilan pengguna platform dalam membuat atau menciptakan konten, misalnya platform PowToon, blogspot, wordpress, dan lainnya.
6. Organising and Sharing Content
Bagaimana pengguna platform mengatur dan membagikan konten informasi supaya lebih mudah disebarkan kepada khalayak umum.
7. Reusing/ Repurposing Content
Bagaimana pengguna platform ‘mengolah’ kembali konten yang ada supaya dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan.
8. Filtering and Selecting Content
Komponen filtering and selecting content ini mengutamakan kemampuan mencari dan menyaring informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan kita melalui mesin pencari di internet.
9. Self Broadcasting
Membagikan ide, gagasan, serta konten multimedia melalui berbagai platform, misalnya melalui blog atau forum online. Self Broadcasting ini dapat menjadi upaya berpartisipasi masyarakat sosial online dalam kegiatan literasi digital.
Senada dengan penjelasan di atas, Maulana Yusuf, M.Pd, narasumber di episode kedua menekankan bahwa Literasi Digital adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Literasi digital bukan hanya menggunakan internet untuk mencari informasi atau hiburan saja. Implementasi literasi digital juga dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang menarik dengan menggunakan sumber digital. Literasi digital dengan penggunaan, etika, penyadaran kolektif bermedsos bagi peserta didik perlu diedukasi sesuai dengan penggunaan yang diperlukan dan terhindar dari perundungan, permainan (game) yang menjadi candu, korban medsos, dan korban kelalaian dalam pengelolaan waktu. Integrasi Literasi Digital dalam pembelajaran dilakukan dengan cara menggunakan media digital dengan baik, benar, dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi pembelajaran, mencari solusi masalah, menyelesaikan tugas belajar, serta mengkomunikasikan berbagai kegiatan belajar dengan insan pembelajaran lainnya.
Semoga dengan tayangan episode Berbaring di bulan September ini para peserta dapat lebih memahami bagaimana memanfaatkan literasi digital dengan bijak untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi bangsa kita.
“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (Ali Bin Abi Thalib)
Saksikan lebih lengkap tayangan Berbaring pada kanal Youtube Official BPMP DKI Jakarta di link: