Advokasi Program Sekolah Penggerak Angkatan 2 dan 3 kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kemdikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar (MB) Episode 7 yakni Program Sekolah Penggerak (PSP) dalam upaya mewujudkan visi Pendidikan Indonesia, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Sepanjang Tahun 2022, pelaksanaan PSP di Provinsi DKI Jakarta Angkatan 2 sudah terdapat 246 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk Tahun Ajaran 2022/2023. Sementara untuk Angkatan 3 baru ditetapkan melalui SK Dirjen PAUD Dikdasmen Nomor: 7883/C/HK.03.01/2022 dengan jumlah keseluruhan 66 sekolah. Untuk Angkatan 1, di tahun ke 2 sudah perlu disiapkan strategi serah terima kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk diadvokasi oleh UPT, sehingga pada tahun ke 3, Pemda sudah mempersiapkan, dan mengalokasikan anggaran kegiatannya.
Demi mengakselerasi komitmen Pemda dalam mendukung PSP dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), maka perlu diselenggarakan Lokakarya Advokasi PSP Angkatan 2 dan 3 kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dengan acara ini, diharapkan BPMP Provinsi DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta, serta semua steakholder semakin sinergis dalam mendukung PSP dan Kurikulum Merdeka.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 6 Oktober 2022, diselenggarakan kegiatan “Advokasi PSP Angkatan 2 dan 3 kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta” dengan moda luring bertempat di Gedung BPMP Provinsi DKI Jakarta (Aula Mitra Nusantara dan ruang kelas). Sejumlah 150 orang peserta terlibat aktif dalam memberikan recomendasi dan masukan. Peserta kegiatan ini melibatkan unsur BAPEDA, BPKD DKI, P2PTK2, Staf Perencanaan dan Anggaran Disdik, Kasudin, dan Kabid Disdik (PAUD, SD PKLK, SMP SMA, SMK), serta beberapa perwakilan staf BPMP Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan diawali dengan Laporan Ketua Pokja Komunikasi, Kemitraan, dan Pemberdayaan BPMP Provinsi DKI Jakarta (Widyaningtyas S, SE, MM), yang menjelaskan dengan lengkap terkait latar belakang penyelenggaraan kegiatan, tujuan, serta hasil yang diharapkan dalam kegiatan ini. Ibu Widyaningtyas sangat berharap kebijakan nasional Kemdikbudristek perlu diekskusi dan dikawal oleh Pemda melalui kolaborasi antara Pemda, Dinas Pendidikan, BPMP sebagai UPT Kemdikbudristek, serta stakeholder lainnya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala BPMP Provinsi DKI Jakarta (Moch. Salim Somad, S.Kom, M.Pd) yang dalam arahannya kembali memperkuat pernyataan Bu Widyaningtyas yakni sinkronisasi program dan kegiatan antara Dinas Pendidikan, UPT, dan steakholder lainnya sangat penting dilaksanakan, dalam upaya berbagi peran mengawal program nasional Kemdikbudristek untuk meningkatkan mutu Pendidikan di wilayah DKI Jakarta. Beliau juga sangat berharap sinergi antar stakehorder akan menjadikan Pendidikan di DKI Jakarta menjadi barometer Pendidikan yang unggul serta bersaing di era digitalisasi ini.
Penguatan juga diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (Nahdiana, M.Pd), yang menyatakan bahwa ketika Pendidikan DKI Jakarta diharapkan menjadi barometer, ternyata kondisinya masih di bawah propinsi yang lain, hal ini disebabkan kompleksitas masalah yang berbeda dengan provinsi lainnya. Harus ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap semua permasalah yang ada. Melalui kegiatan ini, Ibu Nahdiana mengajak semua stakeholder untuk duduk bersama menyelesaikan semua masalah yang ada, sehingga di akhir kegiatan diperoleh Rekomendasi untuk solusi permasalahan-permasalah yang dihadapi.
Untuk memberikan penguatan pada kegiatan ini, hadir narasumber yakni Praktisi Pendidikan dari Universitas Indonesia (Dra. Ninik L. Karim), dan Lemdiklat POLRI (Komjen Polisi Drs. Dharma Pongrekun, S.H, M.H). Ibu Ninik yang juga seorang psikolog memberikan materi terkait bagaimana membangun mental yang bahagia pada anak didik, serta kaitannya dengan semboyan yang diangkat oleh Ki KI Hajar Dewantara yaitu “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Seorang pendidikan agar bisa menjadi teladan, memberikan ide, dan bisa memberikan dorongan pada anak didiknya. Selain itu, peserta didik juga harus dimotivasi untuk berpikiran positif, dari pikiran yang positif akan melahirkan perasaan positif, yang pada akhirnya bermuara pada perilaku positif pada peserta didik. Adapun Komjen Dharma memperkuat dengan materi yakni Tantangan Profil Pelajar Pancasila di Era Digital. Pada sesi ini beliau memaparkan dengan lugas tentang jenis-jenis tantangan yang sering ditemui peserta didik di era digital, bagaimana cara menghadapinya, dan bagimana Profil Pelajar Pancasila merupakan jawaban atas tantangan tersebut. Beliau juga menghimbau pelibatan semua pihak (orang tua, satuan pendidikan, dan steakholder lainnya) untuk mengawal pemanfaatan era digital pada peserta didik untuk menunjang proses belajar mengajar dan bukan untuk hal-hal negatif lainnya.
Pada akhir kegiatan, peserta dibagi kedalam beberapa kelompok, kemudian bersama-sama dengan para fasilitator yang merupakan beberapa Kapokja BPMP Provinsi DKI Jakarta (Widyaningtyas, SE, MM; Upi Purnamasari, S.Si; dan Didang Setiawan, M.Pd) membahas dengan lebih mengerucut terkait rekomendasi-rekomendasi yang dapat diambil untuk menyukseskan pelaksanaan PSP, Kurikulum Merdeka, serta kebijakan nasional Kemdikbudristek lainnya. Salah satu rekomendasi yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu dekat ini adalah diselenggarakannya pendampingan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam pelaksanaan IKM yang akan mengundang 720 peserta. Kegiatan ini merupakan kegiatan Kemitraan antara BPMP Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Mari Bergerak serentak, serentak bergerak wujudkan komitmen bersama untuk menyukseskan PSP. Kurikulum Merdeka, dan kebijakan nasional Kemdikbudristek lainnya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. (Nurfa).